Salin Artikel

Kisah Pemulung di Bengkulu, Gulung Tikar saat Pandemi Bangkit Kembali Berkat Prakerja

BENGKULU, KOMPAS.com - Yesi Asmarani, warga Jalan A.Yani, Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu dipercaya mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 25 juta dari PT. Bank Negara Indonesia (BNI) saat dia mengikuti program pelatihan prakerja.

Penyerahan bantuan KUR untuk usaha pengepul barang bekas milik Yesi diserahkan dalam acara Petemuan Alumni Penerima Kartu Prakerja di Bengkulu yang disaksikan secara daring oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Kamis (17/3/2022).

Yesi mengaku tidak menyangka usaha kecilnya mengumpulkan barang bekas yang sempat gulung tikar akibat pandemi covid-19, sekarang mulai bangkit dan mendapatkan kepercayaan kredit dari BNI.

"Saya bersyukur atas kepercayaan ini. Padahal pada tahun 2020 usaha saya bersama suami guling tikar karena Covid-19," kata Yesi kepada Kompas.com.

Yesi berkata, usaha jual beli dan mengumpulkan barang bekas sangat merosot di 2020, tahun pertama pandemi Covid-19. Salah satu alasannya karena saat 2020, semua orang dibatasi ke luar rumah.

Saat usahanya gulung tikar dan pemerintah menawarkan program kartu prakerja, Yesi dan suaminya yang bernama Andi Saputra iseng mengambil kesempatam program prakerja itu.

"Saat usaha barang bekas tutup, saya dan suami ikut mendaftar dalam program kartu prakerja yang ditawarkan pemerintah," jelas Yesi memulai kisahnya.

Di dalam program prakerja, kata Yesi, dia mendapat pelatihan untuk membuat video secara profesional menggunakan aplikasi dan kamera ponsel. Kemudian suaminya mengambil pelatihan cara menjalankan usaha UMKM.

Yesi tak menyangka bahwa setelah mempraktikkan materi pelatihan membuat video, usahanya banyak dikenal oleh orang.

"Awalnya saya dan suami terapkan jual beli dan mengumpulkan barang bekas menggunakan video yang saya ikuti pelatihannya. Saya buat video bagus-bagus, lalu kami upload di media sosial yang bahasanya kami melayani antarjemput jual beli barang bekas. Ternyata cara itu efektif, banyak konsumen (datang)," kenang Yesi.

Ia memadukan kemampuan mengedit video yang didapat dari pelatihan prakerja dengan usaha jual beli barang bekas. Hasilnya, pendapatan Yesi dan suami naik sekitar 50 persen dari biasanya. Dari sinilah, usaha pengepul barang bekasnya kembali bangkit.

"Sampai sekarang kami akhirnya menangani jual beli barang bekas secara online dan antar jemput via media sosial. Pendapatan terus menaik. Itu berkat ilmu edit video yang saya dapat di pelatihan prakerja," ungkapnya.

Merasa memiliki kemampuan editing video dan membuat video, Yesi mulai merambah kuliner. Ia membuka usaha kuliner yang penjualannya dilakukannya secara online.

Produk kulinernya ia videokan lalu tawarkan pada masyarakat secara online.

"Ternyata respons dan hasilnya sangat menjanjikan," ungkapnya bahagia.

Yesi dan suaminya menjelaskan bantuan KUR dari BNI akan ia gunakan untuk menambah modal usaha jual beli barang bekas dan usaha kuliner yang mereka geluti berdua dengan suami.

"Andai saya tidak ikut pelatihan prakerja, mungkin saya tidak akan dapat keahlian edit video dan memasarkan jasa dan produk di media sosial. Itulah berkahnya," demikian Yesi.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/18/175010378/kisah-pemulung-di-bengkulu-gulung-tikar-saat-pandemi-bangkit-kembali-berkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke