Salin Artikel

Warga Lereng Gunung Merapi di Klaten Digitalisasi Surat Berharga agar Tak Terbakar Saat Erupsi

Mereka telah mendigitalisasi surat berharga tersebut melalui program Titip Bandaku Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Klaten.

"Jadi untuk surat-surat tanah, dan surat-surat yang lain mereka titip bandaku di Arpus Klaten. Dia juga siaga terus karena kemarin 2010 sempat (sertifikat tanah) terbakar ini menjadi pelajaran dari warga kami," kata Kepala Desa Balerante, Sukono di Balai Desa Balerante, Kemalang, Klaten, Kamis (10/3/2022).

Menurut Sukono, pada erupsi Merapi tahun 2010 ada sekitar 20 sertifikat tanah warga yang tidak bisa diselamatkan karena terbakar.

Karena itu, kejadian tersebut menjadi pelajaran warga lebih berhati-hati menyimpan dan mengamankan jika sewaktu-waktu Gunung Merapi erupsi lagi.

Sukono mengatakan untuk antisipasi erupsi Gunung Merapi telah disiapkan dua tempat evakuasi sementara sebagai pengungsian warga.

Tempat evakuasi sementara tersebut dengan memanfaatkan gedung Balai Desa Balerante dan eks gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Balerante 2 yang mampu menampung hingga ratusan warga.

"TES Balai Desa Balerante ini siaga terus dari sejak 2020 Merapi erupsi," ungkap Sukono.

Dikatakannya warga Desa Balerante juga sudah membekali diri dari bencana Merapi.

Mereka sudah menyiapkan armada di rumahnya masing-masing dengan tujuan seandainya Merapi erupsi mereka bisa menyelamatkan diri ke tempat aman.

"Warga itu sudah membekali diri dengan armada dengan kendaraannya masing-masing. Jadi di tahun 2020 kemarin warga disuruh ngungsi di sini di TES itu secara mandiri," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/11/135944778/warga-lereng-gunung-merapi-di-klaten-digitalisasi-surat-berharga-agar-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke