Salin Artikel

Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Bengkulu Berujung Ricuh

Aksi saling dorong mewarnai antrean warga yang didominasi ibu rumah tangga.

Tidak saja aksi dorong, kericuhan juga bertambah parah saat sejumlah ibu-ibu terlihat adu mulut karena terdapat masyarakat yang berusaha mendahului, meningginya kericuhan operasi pasar terpaksa diberhentikan.

Pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, terpaksa dihentikan.

Dihentikannya operasi pasar murah tentu saja membuat ratusan warga kecewa. Bahkan lokasi pasar murah sempat dua kali dipindahkan karena membeludaknya warga.

Usaha gorengan tutup

Peni, warga Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, tampak terlihat berteriak keras dan menangia lantaran dia gagal mendapatkan minyak goreng.

Dia mengaku, sudah sebulan tidak mendapatkan minyak goreng di pasaran, hingga membuat usaha gorengannya tutup dan beralih menjual es.

''Kami sudah berminggu-minggu tidak mendapatkan minyak. Cari di pasar juga tidak ada jualannya. Kami sudah mengantre baik-baik, tapi kami tidak dapat,'' keluh Peni, Sabtu (5/3/2022).

Tidak hanya Peni. Nurmiati, warga Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, juga ikut mengantre minyak goreng murah.

Namun, kata Nurmiati, dari pemerintah tidak ada kesiapan untuk melakukan operasi pasar, sehingga mengakibatkan kericuhan meski sudah dua kali pindah lokasi.

Kesulitan mencari minyak goreng di Kota Bengkulu masih terjadi hingga saat ini sejumlah warung, toko, supermarket, dan mini market mengaku tidak memiliki minyak goreng.

"Sudah tidak ada lagi minyak goreng," ujar Toni salah seorang karyawan mini market di Kota Bengkulu.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/05/135855678/operasi-pasar-murah-minyak-goreng-di-bengkulu-berujung-ricuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke