Salin Artikel

Demi Anak Sekolah Difabel, Mbah Cokro Lari 85 Km di Malam Hari

Lelaki asal Blitar, Jawa Timur, yang mengaku biasa disapa Mbah Cokro tersebut mengatakan, sangat termotivasi sekali untuk ikut Charity Run sejauh 85 kilometer di malam hari. Sebab, ia ingin sekali membantu anak-anak sekolah difabel.

“Ini maraton berbentuk sosial. Sebab ada penggalangan dana untuk anak-anak sekolah difabel,” kata Mbah Cokro.

Mbah Cokro menjelaskan, dirinya tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti Charity Run yang diselenggarakan oleh Satu Kata Peduli tersebut. Sebab, dirinya sudah terbiasa mengikuti maraton.

“Setiap hari, saya olahraga lari minimal 15 km. Waktunya juga kadang pagi, sore, atau malam. Jadi sudah terbiasa,” ujar Mbah Cokro.

Sama dengan Mbah Cokro. peserta Charity Run asal Kendal, Agus Dwi Lestari, mengaku senang bisa ikut Charity Run. Sebab, kegiatan tersebut untuk penggalangan dana anak- anak sekolah difabel. “Semoga bermanfaat,” kata ASN Kendal tersebut.

Sementara itu, salah satu Founder Satu Kata Peduli, Marseli Lianawati, mengatakan Charity Run kali ini adalah olahraga marathon berjarak 85 kilometer, dan dilakukan malam hari.

Ada 75 peserta dari Kendal, Semarang, Jabodetabek, Bali, Lombok, Medan dan lainnya. Rute yang ditempuh, dari Kendal, menuju Kaliwungu, Boja, Singorojo, Patean, Pagergunung, Triharjo Gemuh, dan kembali ke Jambearum Patebon.

“Mereka akan istirahat di tempat wisata River Walk Boja, Curug Sewu, Klantung,” kata Marseli Lianawati.

Selain untuk menggalang dana buat anak-anak sekolah difabel di Kendal, Charity Run Maraton ini, tambah Marseli Lianawati, juga untuk memperkenalkan wisata Kendal kepada peserta.

“Hingga kini sudah terkumpul dana dari donatur sebesar 205 juta rupiah. Penggalangan dana ditutup 31 Maret 2022,” jelas Marseli.

Terkait dengan hal itu, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, yang mengibarkan bendera start Charity Run Maraton, mengatakan pemkab selalu mendukung kegiatan sosial seperti ini.

Apalagi, menurut Dico, kegiatan tersebut juga memperkenalkan tempat pariwisata di Kabupaten Kendal. “Saya berharap kegiatan ini selalu ada,” pungkas Dico.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/05/060700478/demi-anak-sekolah-difabel-mbah-cokro-lari-85-km-di-malam-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke