Salin Artikel

Pedagang Daging di Banten Batal Mogok Jualan, Ini Alasannya

SERANG, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Pengusaha Pedagang Daging (Gappenda) Provinsi Banten Aeng MZ mengatakan, para pedagang daging sapi batal melakukan mogok jualan.

Keputusan batalnya mogok tersebut berdasarkan hasil musyawarah 400 anggota Gappenda di Provinsi Banten, tidak termasuk Tangerang Raya.

"Sudah diputuskan tidak (batal) mogok berjualan," kata Aeng, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (28/2/2022).

Aeng mengatakan, batalnya mogok jualan dikarenakan para pedagang pesimis pemerintah dapat menurunkan harga daging yang kini mencapai Rp 150.000 per kilogramnya.

Berkaca pada tahun lalu, kata Aeng, pedagang daging di Banten sudah melakukan aksi mogok jualan. Namun, harga tidak kunjung stabil bahkan menurunkan harga daging sapi.

"Belajar dari tahun lalu, (sudah mogok) pada akhirnya pemerintah tetap tidak bisa menahan laju kenaikan harga daging. Apalagi menurunkan," ujar Aeng.

Sebelumnya, Aeng mengungkapkan, awalnya para pedagang akan melakukan aksi mogok jualan karena harga daging sapi di tingkat RPH maupun feedloter terus naik sejak dua pekan lalu.

Meski harga naik, kata Aeng, para pedagang daging masih tetap berjualan secara normal walaupun harga sapi di feedloter Rp 125.000 per kilogram.


"Harga daging kami beli Rp 125.000, kalau jual Rp 130.000-Rp 150.000 konsumennya mampu atau enggak? yang ada pada ngeluh, pada ngejerit," ujar Aeng.

Sedangkan harga daging impor pun juga mengalami kenaikan seperti daging lokal sejak satu bulan lalu.

Kini, harga daging sapi impor sudah mencapai Rp 88.000 per kilo dari harga Rp 72.000 per kilo.

"Tingginya harga pedagang rugi, selama satu, dua bulan rugi terus, karena kami belinya mahal baik impor maupun lokal, kenaikannya luar biasa sampai Rp 20.000 per kilonya," ucap Aeng.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/28/110958578/pedagang-daging-di-banten-batal-mogok-jualan-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke