Salin Artikel

Berkaca Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Puluhan Sopir dan Mekanik Solo Raya Dapat Pelatihan

Hal ini mengantisipasi berulangnya kembali kecelakaan bus pariwisata yang menabrak tebing Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (6/2/2022), lalu.

Pelatihan dilaksanakan Investigator Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Jumat (25/2/2022).

Pantauan Kompas.com, para sopir dan mekanik yang berjumlah 60 orang diberikan edukasi secara teoretis dan praktek di Kantor Dishub Kota Solo.

Mereka diarahkan untuk mengantisipasi rem blong karena penggunaan gigi tinggi saat berkendara terutama di jalur-jalur ekstrem atau menurun tajam.

Sopir PO Sido Mulyo, Sugeng, mengatakan pertama kali mendapatkan materi penggunaan gigi dan rem tersebut.

"Banyak yang belum mengerti akhirnya mengetahui, contohnya kampas rem dan pengguna gigi tinggi juga. Pelatihan baru pertama kali ini," jelas Sugeng, Sopir yang berpengalaman mengemudi di jalur Sumatera dan Bali itu.

"Ya akan saya terapkan, selama ini belum tau," lanjutnya.

Sedangkan, Mekanik PO Mulyo Indah, Warno mengatakan sistem pengereman menjadi fokus perhatiannya dalam pelatihan tersebut.

"Terutama tadi penggunaan rem angin, tadi dijelaskan setiap jenis rem memiliki fungsi yang berbeda yakni rem pakai oli dan angin, pakai oli saja dan angin saja, jadi dapat pengalaman baru. Tadi saya fokus pengguna rem angin karena di PO saya pakai rem angin,," jelasnya.

Warno mengaku setiap harinya ia bertugas mengecek beberapa bus sebelum dipergunakan.

"Sejak 1996 sudah jadi mekanik, setiap hari mengecek bus. Dulu sebelum pandemi banyak yang dicek, tapi sekarang sehari 1-4 bus saja," jelasnya.

Sementara itu, PLT Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan, mengatakan sekitar 80 persen kecelakaan yang diselidiki mayoritas disebabkan penggunaan gigi tinggi.

"Ya sekarang ini hampir semua kecelakaan rem blong di jalan menurun itu karena penggunaan gigi tinggi di jalan menurun oleh sebab itu yang perlu kami Ingatkan," kaya Wildan, saat berada di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Jumat (25/2/2022).

"Mekani juga diarahkan sering memeriksa gap kampas dan rem tromol, karena masalah penggunaan klakson telolet dan silinder roda itu menjadi pemicu secepatnya terjadinya rem blong," lanjutnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, berharap dengan adanya pelatihan bakal meningkatka pemahaman mengenai proses pengendara.

"Supaya tidak terjadi kecelakaan yang berulang karena cara mengendalikan kendaraannya. Harapkan sopir bisa memahami apa yang disampaikan oleh dari KNKT karena ini contoh fakta di lapangan setiap kasus disebakan itu (pengguna rem dan gigi tinggi)," jelas Hari.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/25/195310378/berkaca-kecelakaan-bus-pariwisata-di-bantul-puluhan-sopir-dan-mekanik-solo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke