Salin Artikel

Usai Bunuh 2 Anaknya, Ibu di Manokwari Diduga Gantung Diri di Pantai, Ini Kata Polisi

Tak jauh dari mayat RH, ditemukan mayat PF, anak perempuan RH yang masih berusia lima tahun.

Di hari yang sama, sekitar pukul 14.30 WIT, warga kembali menemukan jenazah yang terapung. Jenazah tersebut ternyata AS, anak RH yang masih berusia 3 tahun.

AS ditemukan mengapung di dekat pohon tempat sang ibu gantung diti.

Kepala Suku Ternate, Asmidin Kasiran mengatakan jika RH dan dua anaknya adalah warganya.

Sementara petugas dan warga langsung mengevakusi tiga jenazah tersebut ke RS Angkatan Laut Mnaokwari.

Ajak anak-anaknya pergi dari rumah

Kapolres Manokwari, AKBP Parisian Herman Gultom mengatakan dari hasil visum luar, RH diketahui menggantung dirinya sendiri.

Diduga ia gantung diri usai membunuh dua anaknya dengan cara ditenggelamkan di laut.

Perisiwa tersebut berawal saat RH membangunkan tiga anaknya pada Senin (21/2/2022) dini hari.

Ia kemudian mengajak tiga anaknya keluar dari rumah. Namun anak pertamanya, MR (8) menolak ajakan sang ibu.

RH pun keluar rumah dengan dua anaknya PF (95) dan AS (3) dengan mengendarai motor.

Sekitar jam 7.00 WIT, saksi yang mengendarai perahu melihat RW mondar-mandir di bibir pantai.

Dua jam setelahnya, sekitar pukul 09.00 WIT, RH ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon.

Dari penjelasan sang suami, RH sempat menghubunginya pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIT. Saat itu sempat ada perdebatan antara RH dan sang suami.

"Setelah kita melakukan komunikasi, memang benar ada komunikasi pada jam tujuh, hasil percakapan berdasarkan keterangan suami, korban bertanya apakah dia tidak mau pulang, lalu suaminya menjawab silahkan datang ke Sowi bawa anak-anak, kalau saya tidak mau pulang," tutur Kapolres, Rabu (23/2/2022).

Melalui ponsel, RH juga meminta kepada suaminya untuk menjadi saksi dan menandatangani pengajuan kredit yang dilakukan oleh RH.

"Sang suami mengatakan akan tanda tangan namun untuk pulang ke rumah, dia tidak mau" kata Kapolres.

Melalui percakapan di ponsel, RH sempat mengancam suaminya.

"Kalau tidak pulang, saya akan membunuh anak-anakmu dan saya gantung diri, lalu percakapan di handphone dimatikan," kata Kapolres

Sementara itu sang suami bercerita jika dan istrinya kerap bertengkar. Selain itu RH juga sering mengatakan berulang-ulang untuk bunuh diri.

"Kalau dia telpon untuk bunuh diri itu sudah berulang-ulang, bahkan sejak dari Ternate pun dia sering melakukan hal itu, jadi saya anggap itu biasa saja karna sudah berulang-ulang. Saat dia telepon ancam bunuh diri saya anggap itu humor," kata sang suami.

Kasus ditutup

Saat konferens pers yang dihadiri suami dan anak sulung RH serta Kepala Suku Maluku Utara, Kapolres menyatakan kasus kematian RH dan dua anaknya ditutup sementara.

"Kasus ini kita tutup sementara, tapi kalau tidak menutup kemungkinan ada barang bukti baru atau saksi baru akan kita ungkap lagi," kata dia.

"Patut diduga ibunya saat itu keluar dari rumah bersama kedua anaknya maka patut diduga sang ibu menenggelamkan kedua anaknya, lalu dia menghilangkan nyawanya dengan gantung diri," tambahnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mohamad Adlu Raharusun | Editor : Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2022/02/23/160100878/usai-bunuh-2-anaknya-ibu-di-manokwari-diduga-gantung-diri-di-pantai-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke