Salin Artikel

Momen Mengantre Minyak Goreng Subsidi di Solo, Warga Saling Berkabar Lewat Foto Selfie di Grup WhatsApp

Pantuan Kompas.com, di kawasan Shelter Taman Jayawijaya, Mojosongo, Jebres sekitar pukul 09.00 WIB, terlihat ratusan warga mengantre mendapatkan minyak goreng subsidi harga Rp 14.000 per liter.

Antrean ini mayoritas dijalani ibu-ibu rumah tangga, pedagang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hingga bapak-bapak.

Tampak petugas operasi pasar dari Bulog dan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo melayani para warga satu per satu.

Pada hari ini, petugas menyediakan sekitar 2.400 liter minyak goreng kemasan botol.

Setiap warga hanya diperbolehkan membeli dua liter minyak, dan warga yang telah membeli diwajibkan meyelupkan tinta biru di tangannya.

Butuh sekitar 15-20 menit warga mengantre untuk mendapatkan dua liter minyak goreng kemasan botol itu.

Ibu rumah tangga, Sri Lestari (40) warga Mojosongo, mengaku sulit mencari minyak goreng di beberapa supermaket atau pasar di wilayah Kota Solo.

Mengetahui adanya operasi pasar minyak goreng ini, Lestari langsung memberikan informasi ke ibu-ibu lainnya dengan foto selfie menggunakan ponsel miliknya.

"Foto (selfie bareng minyak goreng), buat dikirim ke grup-grup mumpung ada minyak goreng. Saling beri informasi bagi info, ke grup WhatsApp pengajian, grup ibu-ibu dari anak-anak sekolah," jelas Lestari, kepada Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

"Info awal operasi minyak dapat dari saudara tadi, langsung ngantre akhirnya dapat dua liter," jelasnya.

Lestari mengaku spontanitas mengirimkan foto selfie bentuk kegirangan dirinya karena memperoleh minyak goreng setelah satu bulan lamanya sulit mendapatkan harga normal.

"Hampir satu bulan, terpaksa cari di warung-warung harga lebih mahal sedikit sekitar Rp 16.000," jelasnya

"Pas habis jadi langsung antrean ini, yang penting ada dapat dua liter minyak," lanjutnya.

Pedagang gorengan, Hesti Kusnati Ningrum (33) mengaku menaikan harga gorengan semenjak naiknya harga minyak goreng dipasaran.

"Semenjak harga minyak goreng naik, harga gorengan dinaikan jadi Rp 500 jadi Rp 1000 agak besar perbijinya," jelas Hesti, kepada Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Hesti berharap operasi pasar minyak goreng sering diberlakukan, karena dirinya kesusahan mencari minyak goreng dengan harga subsidi.

"Ya cari minyak susah, akhirnya beli di warung harganya mahal bisa sampai Rp 20.000, kalau ini (operasi pasar) sangat membantu sekali," jelas sambil menunjukan minyak goreng yang ia bawa.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Cabang (Wapinca) Bulog Kota Solo, Taufiqurrahman mengatakan operasi pasar minyak goreng ini akan diberlakukan secara rutin.

"Akan kami upayakan, Insya Allah stok di Bulog aman. Jadi ibu-ibu atau warga yang membutuhkan minyak goreng jangan panic buying," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/02/23/155419578/momen-mengantre-minyak-goreng-subsidi-di-solo-warga-saling-berkabar-lewat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke