Salin Artikel

Fakta Merauke, Kota Rusa dengan Bangunan Unik Mirip Markas The Avengers

KOMPAS.com - Kota Merauke merupakan ibu kota dari Kabupaten Merauke di Provinsi Papua.

Wilayah Kabupaten Merauke sendiri menyandang predikat sebagai kabupaten terluas di Indonesia.

Melalui lagu "Dari Sabang sampai Merauke" ciptaan dari R. Suharjo, diketahui bahwa Kabupaten Merauke menjadi kabupaten paling Timur di Indonesia.

Kota Merauke masuk ke dalam zona Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) karena berada di Pulau Papua.

Melansir data BPS, Kota Merauke merupakan salah satu Kota di Papua dengan wilayah seluas 1.445,63 kilometer persegi.

Dalam peta Kabupaten Merauke, Kota Merauke hanya mencakup 3 persen dari luas keseluruhan Kabupaten Merauke.

Meski terbilang sempit, namun Kota Merauke menyimpan beberapa fakta unik yang bisa Anda simak.

Merauke dikenal dengan julukan Kota Rusa karena dahulu di kawasan ini banyak rusa yang hidup liar di hutan-hutan.

Rusa-rusa di Merauke bukan merupakan hewan endemik namun konon kabarnya didatangkan oleh orang Belanda pada masa kolonial.

Rusa di Papua beradaptasi dan tumbuh dengan baik sehingga populasinya berkembang sehingga kerap ditemukan berkeliaran di sekitar kawasan ini.

Tak heran olahan dagingnya kerap muncul dalam menu makanan di Merauke, salah satunya adalah dendeng daging rusa.

Sayangnya kini populasi rusa liar semakin terancam karena maraknya perburuan liar yang hingga kini masih terus berlangsung.

Melansir laman portal.merauke.go.id, nama Merauke ternyata muncul dari hal yang tidak disengaja.

Hal ini terjadi karena kesalahpahaman antara pendatang yaitu bangsa Belanda dan penduduk setempat disebabkan karena masalah bahasa.

Pendatang yang bertanya tentang nama perkampungan dijawab dengan " Maro-ke" yang dalam bahasa setempat berarti "itu sungai Maro".

Orang Marind, suku asli Merauke berpikir bahwa Sungai Maro yang lebar lebih penting dari nama area tempat sebuah hutan yaitu Gandin.

Sementara penduduk asli Papua lebih mengenal perkampungan tersebut dengan nama "Ermasoek".

3. Dulunya Kota Orang Asing

Penduduk asli Merauke terdiri dari dua suku asli yaitu Marind Anim dan Sohoers.

Melansir laman portal.merauke.go.id, Kota Merauke mulanya adalah kota bagi orang asing atau para pendatang.

Sejak ditemukan Belanda pada 1902, Merauke 12 Februari 1902, pendatang baik dari wilayah Indonesia, Eropa dan Cina menyerbu hutan untuk berburu burung di hutan selatan pulau ini.

Ketika Belanda melarang perburuan, para pendatang kembali ke Merauke untuk menghabiskan uang yang mereka dapatkan.

Namun seiring berjalannya waktu, Kota Merauke tidak hanya dihuni pendatang karena kini banyak penduduk asli Papua yang juga menetap di sana.

Kota Merauke menjadi pintu bagi para pendatang dan investor karena memiliki jalur transportasi yang memadai.

Bandar Udara Internasional Mopah di Merauke yang dibangun pada 1943 untuk keperluan darurat perang kini menjadi salah satu pintu gerbang untuk memasuki Merauke.

Bandara ini melayani penerbangan ke Jayapura, Timika, Makassar, Surabaya, serta Jakarta dengan landasan sepanjang 2.250 meter yang bisa didarati oleh jenis pesawat Boeing 737 series.

Terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan terjadwal dari dan ke Bandar Udara Internasional Mopah yaitu Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air serta Susi Air yang melayani penerbangan perintis.

Sementara jalur laut dilayani Pelabuhan Merauke dengan dermaga sepanjang 158 meter (Dermaga Yos Sudarso) dan gudang terbuka seluas 600 meter persegi.

Pelabuhan ini juga dilengkapi dermaga kayu dengan panjang 58 meter dan lebar 4 meter, serta dermaga untuk kapal Pertamina dengan panjang 70 meter dan lebar 5 meter.

Monumen Kapsul Waktu di Merauke sempat viral karena bentuknya yang disebut mirip dengan markas The Avengers, tokoh fiksi di serial Marvel.

Monumen ini dibangun oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang desainnya mengadopsi unsur budaya Papua.

Monumen ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo di tahun 2020 dengan menyimpan tujuh mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang, yaitu impian besar Indonesia 2015-2085.

Ketujuh mimpi anak-anak bangsa Indonesia diletakkan secara permanen di Monumen Kapsul

Waktu di Merauke yang kelak akan dibuka oleh generasi penerus pada tahun 2085.

Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah dan kini menjadi landmark baru Merauke.

Sumber:
meraukekab.bps.go.id
news.unair.ac.id 
portal.merauke.go.id 
dephub.go.id 
pelindo.co.id 
ciptakarya.pu.go.id 

https://regional.kompas.com/read/2022/02/20/170432578/fakta-merauke-kota-rusa-dengan-bangunan-unik-mirip-markas-the-avengers

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke