Salin Artikel

44.322 Ekor Babi di Kalbar Mati karena Terinfeksi Flu Afrika

Menurut Munsif, flu Afrika setidaknya telah menyerang di 10 kabupaten dan kota di Kalbar. Saat ini, telah masuk gelombang ketiga.

"Tindakan yang dilakukan dalam upaya pengendalian adalah menginformasikan edaran gubernur ke bupati dan wali kota tentang kewaspadaan penyakit african swine fever (ASF)," kata Musnif dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/2/2022).

Musnif melanjutkan, daerah yang paling terdampak dengan flu Afrika ini adalah Kabupaten Sanggau, dengan tingkat kematian hewan ternak babi mencapai 24.216 ekor.

Kemudian, Kabupaten Sintang 7.030 ekor, Kabupaten Landak 6.3.18 ekor dan Kabupaten Mempawah 3.416 ekor.

Musnif menjelaskan, ciri-ciri flu Afrika adanya tanda merah kebiruan pada kulit, muntah, dan terjadi perdarahan pada seluruh organ, yang diawali dengan limpa serta keluar darah dari lubang alami.

"Pada fase awal, hewan ternak tidak mau makan dan lemas," terang Musnif.

Apa itu penyakit ASF?

Penyakit demam babi Afrika atau ASF dipicu oleh virus yang menyerang babi hutan atau babi peliharaan di peternakan.

Binatang yang terinfeksi mengalami demam tinggi dan pendarahan di organ bagian dalam tubuhnya. Sekitar 90 persen babi hutan yang terinfeksi ASF mati dalam jangka waktu sepekan.

Penyakitnya menular lewat kontak dengan cairan tubuh atau darah babi hutan atau babi ternak yang terinfeksi.

Virus masih tetap aktif dalam bangkai hewan yang mati akibat penyakitnya, bahkan sampai beberapa bulan atau tahun. Tapi penyakit ini biasanya tidak menular pada manusia.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/17/172140078/44322-ekor-babi-di-kalbar-mati-karena-terinfeksi-flu-afrika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke