Salin Artikel

7 Museum Populer yang Wajib Dikunjungi, dari Museum Tsunami hingga Museum Keris

Saat berkunjung ke museum, masyarakat tidak hanya bisa berwisata namun juga mendapatkan informasi baru tentang benda-benda yang disimpan di dalamnya.

Museum pada umumnya didesain sesuai dengan benda yang disimpan di dalamnya. Ada museum pustaka yang menyimpan arsip berharga, ada museum geologi yang menyimpan benda-benda geologi.

Atau museum yang dibangun untuk mengenang suatu peristiwa besar yang pernah terjadi, seperti Museum Tsunami di Aceh.

Berikut ini 7 museum terbaik di Indonesia yang sangat layak untuk dikunjungi:

1. Museum Radya Pustaka - Solo

Museum Radya Pustaka berada di Jalan Slamet Riyadi, Nomor 275, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.

Museum ini menyimpan sejumlah arsip dan buku-buku kuno masa lalu, tepatnya yang berkaitan dengan kebudayaan Jawa semasa Kerajaan Mataram Islam.

Lebih spesialnya lagi, Museum Radya Pustaka Solo ini merupakan museum tertua di Indonesia yang dibangun sejak tahun 1890.

Museum Tsunami Aceh berlokasi di Jalan Iskandar Muda, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.

Bangunan museum ini dari bawah menyerupai kapal yang akan mengingatkan kepada bahtera Nabi Nuh.

Sata berkunjung, masyarakat akan disuguhkan rangkaian foto yang bergerak otomatis yang menggambarkan suasana ketika tsunami melanda.

3. Museum Ullen Sentalu - Yogyakarta

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih rinci gambaran kehidupan bangsawan Dinasti Mataram Islam di masa lalu, maka museum ini adalah tempatnya.

Museum Ullen Sentalu berada di Jalan Boyong, Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Di dalam Museum Ullen Sentalu ditampilkan para raja dan permaisuri Kerajaan Mataram, kini menjnadi empat yaitu Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.

Selain itu juga dipamerkan bermacam jenis batik, baik baik bergaya Surakarta maupun batik bergaya Yogyakarta.

4. Museum Geopark Batur - Bali

Museum Geopark Batur dahulu bernama Museum Gunungapi Batur berlokasi di Penelokan Main Rd, Batur Selatan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Dalam museum ini, pengunjung akan mendapatkan informasi lengkap tentang geopark atau taman bumi baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Selain itu, museum ini juga menyajikan informasi tentang manfaat dan bahayanya gunung berapi yang ada di Indonesia.

Lokasi Museum Keris Nusantara berada di Jalan Bhayangkara, Nomor 2, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Di dalam museum ini terdapat ratusan pusaka keris, tombak, dan diorama pembuatan keris oleh seorang empu dari masa lalu.

Bangunan museum ini terdiri dari empat lantai. Di lantai empat terdapat keris pemberian Presiden Jokowi bernama Keris Kyai Tengara sebagai simbol peresmian museum ini.

6. Museum Angkut - Kota Batu

Museum Angkut berada di Jalan Terusan Sultan Agung, Nomor 2, Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.

Museum yang masih satu pengelolaan dengan Jawa Timur Park ini menyajikan informasi dan koleksi beragam jenis angkutan tradisional maupun modern.

Museum Angkut berada di lereng Gunung Panderman. Museum ini memiliki 300 koleksi jenis angkutan dari masa lalu hingga saat ini.

Desain museum dibagi menjadi tiga lanskap dengan model bangunan yang berbeda dari model Asia, Eropa, hingga Amerika.

7. Museum Geologi - Bandung

Museum Geologi Bandung tergolong museum tua, karena didirikan sejak tanggal 16 Mei 1929.

Museum Geologi Bandung berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 57, Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dinamakan Museum Geologi karena museum ini menyimpan dan mengelola banyak materi geologi, seperti fosil, batuan, hingga mineral.

Materi geologi itu dikumpulkan oleh para peneliti sejak tahun 1850.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2022/02/15/161000578/7-museum-populer-yang-wajib-dikunjungi-dari-museum-tsunami-hingga-museum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke