Salin Artikel

5 Fakta Menarik Palangkaraya, Kota di Kalimantan Tengah yang Pernah Jadi Kandidat Ibu Kota Negara

Sejarah Kota Palangkaraya merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah pemekaran Provinsi Kalimatan Tengah itu sendiri.

Pasalnya, Kota Palangkaraya dibentuk seiring dengan pembentukan Kalimantan Selatan sebagai provinsi.

Luas wilayah Kota Palangkaraya mencapai 2.853,52 kilometer persegi, dan dihuni oleh 266.020 jiwa berdasarkan data tahun 2020.

Berikut fakta menarik tentang Kota Palangkaraya yang harus diketahui:

1. Bagian dari Daerah Dayak Besar

Wilayah Kota Palangkaraya pada tahuun 1849 dimasukkan ke dalam daerah Dayak Besar berdasarkan Staatsblad Belanda.

Daerah Dayak Besar ini kembali dibentuk pada masa Indonesia berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1946.

Pada masa itu, Dayak Besar merupakan suatu kenegaraan yang berdiri sebagai daerah bagian dari RIS yang diketuai oleh J. van Dyk.

Daerah Dayak Besar kemudian dibbubarkan pada tanggal 18 April 1950, dan wilayahnya menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan.

2. Diresmikan Presiden Soekarno

Kota Palangkaraya didirikan pada tanggal 17 Juli 1957, yang ditandai dengan peresmian Monumen atau Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut.

Hingga saat ini, monumen atau tugu yang diresmikan Presiden Soekarno itu masih berdiri dan lebih dikenal dengan nama Tugu Soekarno Palangkaraya.

Sementara tanggal 17 Juli 1957 itu kini ditetapkan sebagai Hari Jadi Palangkaraya.

Peresmian tugu sekaligus pendirian Kota Palangkaraya merupakan imbas dari diresmikannya Provinsi Kalimantan Tengah melalui UU Darurat Nomor 10 Tahun 1957 yang diteken 23 Mei 1957.

Saat itu, nama Palangkaraya yang memang ditetapkan sebagai ibu kota Kalimantan Tengah itu masih Pahandut.

Perubahan nama terjadi pada tahun 1958, di mana nama Pahandut diubah menjadi Palangkaraya.

Saat itu, Presiden Soekarno memandang Kota Palangkaraya sebagai daerah yang tepat untuk menjadi ibu kota baru.

Untuk memastikan pandangannya itu, Presiden Soekarno bahkan sempat dua kali mengunjungi Palangkaraya ini.

Bahkan saat peresmian Kota Palangkaraya, Presiden Soekarno dengan tegas mengatakan kota ini akan dirancang sebagai Ibu Kota Negara.

Namun wacana itu belum pernah terealisasi. Pada tahun-tahun berikutnya muncul nama-nama kota yang juga menjadi kandidat setiap wacana pemindahan ibu kota mencuat.

Hingga akhirnya, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan pemindahan Ibu Kota ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

Kota yang akan menjadi ibu kota negara itu sedang dibangun dan akan diberi nama Ibu Kota Nusantara.

4. Potensi Perkebunan

Kota Palangkaraya memiliki potensi yang cukup besar dari segi perkebunan, seperti karet, kelapa sawit, kepala, dan jambu mete.

Dari empat komoditas perkebunan itu, karet menjadi yang terbesar dengan luas lahan pada tahun 2017 mencapai 5.008 hektare.

Luas total lahan karet di Palangkaraya itu membuat kota tersebut mampu memproduksi sekitar 3.288,05 ton.

Tempat wisata di Palangkaraya dalam bentuk museum adalah Museum Balanga, yang lokasinya di Jalan Tjilik Km 2,5, Kota Palangkaraya.

Museum ini merupakan lembaga pelestarian, dokumentasi, serta penyajian koleksi peninggalan suku Dayak.

Di Palangkaraya juga ada Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling. Lokasinya berada sekitar 34 kilometer dari pusat Kota Palangkaraya

Destinasi wisata yang manarik lainnya yaitu Wisata Susur Sungai dengan menggunakan perahu.

Perahu wisata itu diberi nama Rahai’i Pangun, yang dibuat dengan konsep tradisional-modern, yaitu dari perahu lokal dengan arsitek kapal dari Prancis.

Perahu wisata Susur Sungai di Palangkaraya memiliki 5 model kabin yang berada di bawah dek dengan 3 kamar mandi yang nyaman.

Sumber:
Palangkarayakota.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/02/15/154000978/5-fakta-menarik-palangkaraya-kota-di-kalimantan-tengah-yang-pernah-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke