Salin Artikel

23 Warga Jember Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan, Begini Respons Bupati Hendy

Dari 23 orang tersebut, 11 di antaranya ditemukan meninggal dunia. Mereka datang untuk melakukan ritual di pantai selatan itu.

Bupati Jember Hendy Siswanto mendatangi Puskesmas Ambulu untuk melihat sejumlah korban yang dirawat di sana.

Setelah itu, Hendy mendatangi rumah korban, yakni ke berkunjung ke pasangan suami istri Saiful Bahri dan Sri Wahyuni Komariah yang meninggal dunia. Keduanya berasal dari Kecamatan Ajung. 

Kemudian, dilanjutkan mengunjungi korban yang lain di Kecamatan Gebang.

Bupati memberikan bantuan pada keluarga korban dan dukungan moril.

"Saya minta kepada seluruh warga Jember untuk tidak beraktivitas di bibir pantai dulu, sebab cuacanya berbahaya, tolong petugas terkait untuk memperketat penjagaan pantai,” kata Bupati Hendy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia mengatakan, petugas pantai sudah mengingatkan para pegiat ritual agar tidak melakukan kegiatan di pantai karena ombak sedang besar.

Namun, peringatan itu diabaikan dan tetap melanjutkan ritual dengan tujuan untuk mencari ketenangan.


“Petugas dari Kepolisian masih mendalami motif ritual tersebut," ujar dia.

Hendy juga meminta warga di pesisir pantai untuk turut serta membantu petugas menjaga keamanan di pantai.

Sebelumnya diberitakan, jumlah total korban meninggal dunia yang terseret ombak Pantai Payangan saat melakukan ritual berjumlah 11 orang.

Satu diantara mereka adalah anggota polisi asal Kabupaten Bondowoso.

“Semua sudah ditemukan, jumlah total korban meninggal dunia ada 11 orang,” kata Kasat Polairud Polres Jember, AKP M Nai.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/13/191929778/23-warga-jember-terseret-ombak-saat-ritual-di-pantai-payangan-begini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke