Salin Artikel

Omicron Terdeteksi di Kota Magelang 10 Hari Setelah Pemeriksaan Spesimen

Hal itu diketahui dari hasil 30 sampel yang dikirim ke Laboratorium Kesehatan Salatiga. 

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Istiqomah menjelaskan, hasil tersebut diketahui berdasarkan Whole Genome Sequencing (WGS) salah satu pasien positif Covid-19  yang terindikasi terinfeksi varian Omicron.

”Spesimen yang kami kirim pada awal Februari dan baru keluar hasilnya 10 hari kemudian (Kamis). Bisa jadi, pasien saat ini sudah selesai menjalani isolasi karena sudah sembuh,” kata dr Istiqomah, kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).

Lamanya proses pendeteksian varian Omicron ini mengakibatkan Dinkes sulit memastikan kapan pertama kali Omicron masuk ke wilayah ini.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran, Pemkot Magelang gencar melakukan tracing, testing, dan treatment (3T) pasien Covid-19.

Meski gejala varian Omicron disebut lebih ringan dibanding Delta, namun tingkat penyebaran sama-sama cepat. 

Menurutnya, tingkat fatalitas Omicron memang lebih ringan jika mendasari penelitian-penelitian medis di luar negeri.

Akan tetapi, dia berharap, hal itu tidak membuat masyarakat menyepelekannya.

Pihaknya tidak ingin ada perulangan gelombang Delta pada periode Juni-Juli 2021 lalu.

”Waktu serangan Delta kemarin juga ada persepsi kalau varian lebih ringan gejalanya, tapi efeknya luar biasa. BOR rumah sakit tinggi, bahkan sempat penuh, hingga angka kematian tinggi," urainya. 


Istiqomah menyebut, hingga Kamis (10/2/2022) konfirmasi positif Covid-19 di Kota Magelang mencapai 90 kasus.

Sebagian besar, para pasien positif berada di isolasi terpusat (isoter) dan sebagian menjalani isolasi mandiri (isoman).

”Untuk BOR rumah sakit rujukan Covid-19 berkisar di angka 5,7 persen. Artinya masih longgar karena kategori krisis BOR terjadi bila pasien positif sudah melebihi 60 persen dari total kapasitas tempat isolasi,” ujar Istiqomah.

Sementara itu, Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz berharap warga semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Jika tidak mendesak, masyarakat hendaknya tidak berkerumun dan melakukan aktivitas di luar rumah.

"Iya, ada satu kasus Omicron di Kota Magelang. Sudah terdeteksi. Tapi masyarakat tidak usah panik, apalagi khawatir, karena Satgas Covid-19 sudah meresponsnya dengan cepat dan sigap," katanya.

Ia menjelaskan, Pemkot Magelang sudah menyusun berbagai strategi, pencegahan tingkat fatalitas gelombang ketiga. Salah satunya menambah tempat isolasi terpusat baru.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/11/110613878/omicron-terdeteksi-di-kota-magelang-10-hari-setelah-pemeriksaan-spesimen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke