Salin Artikel

Fakta Ratusan Aparat Kepung Desa Wadas, Kawal Pengukuran BPN hingga Puluhan Warga Ditangkap

KOMPAS.com - Ratusan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022).

Kedatangan ratusan aparat gabungan itu untuk mendampingi sekitar 70 petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Dinas Pertanian dalam rangka pengukuran lahan pembagunan proyek Bendungan Bener.

Hal itu dilakukan, karena sejumlah warga menolak pembangunan waduk tersebut.

Dalam pengamanan itu, sempat terjadi ketengangan hingga polisi mengamankan puluhan orang yang diduga hendak membuat kerusuhan dengan membawa senjata tajam.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, kehadiran petugas itu untuk mendampingi Tim BPN dalam rangka pengukuran lahan pembangunan proyek Bendungan Bener.

Luas tanah yang akan dibebaskan saat ini luasnya mencapai 124 hektar.

Ada sebanyak 250 petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol mendampingi sekitar 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian yang melaksanakan pengukuran dan penghitungan tanaman tumbuh.

"Sekitar 250 personel gabungan sudah disiapkan dari unsur TNI-Polri dan Satpol PP. Saat ini sudah standby di lokasi. Adapun kegiatan pengukuran masih berlangsung dan berjalan lancar," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa.

Kata Iqbal,penugasan tim bersifat humanis dan semata-mata melakukan pendampingan.

 

Dalam pengamanan itu, polisi mengamanankan sebanyak 23 orang.

Iqbal mengatakan, puluhan orang yang diamankan itu diduga hendak bertindak anarkis dan membawa senjata tajam. Mereka diamankan oleh anggota Polsek Bener.

"Pada saat pengukuran, ada 23 orang yang diamankan. Saat itu mereka membawa senjata tajam, memprovokasi, serta membuat friksi dengan pihak lain, yaitu pihak yang pro pembangunan (waduk)," ujarnya.

Saat ini, kata Iqbal, puluhan warga tersebut masih diamankan, termasuk satu orang berinisial MS yang mengunggah dan menyebar foto-foto kegiatan Polres Purworejo di lokasi dengan narasi bersifat provokatif ke media sosial.

"Hasil interogasi, yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Tapi kami masih lakukan pendalaman lagi, termasuk dengan 23 orang lainnya," ungkapnya.

 

Siswanto (30), warga Desa Wadas, membantah pernyataan polisi yang menyebut diduga mereka hendak bertindak merusuh, dan ada barang bukti sejumlah senjata tajam yang dibawa.

Kata Siswanto, alat-alat itu merupakan peralatan milik warga yang biasa dipakai untuk bertani di ladang dan membuat kerajinan bambu.

"Kami biasa bekerja di ladang memakai alat-alat itu, seperti arit, bendo, pisau dan sebagainya. Saat ratusan polisi merangsek ke Wadas, ada warga yang sedang mengayam besek (kerajinan bambu) pakai pisau. Langsung dibawa polisi," kata Siswanto warga Desa Wadas kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa malam.

Menurutnya, bukan 23 warga yang ditangkap aparat, tapi jumlahnya mencapai 60 orang yang saat ini masih berada di kantor Polsek Bener.

 

Masih kata Siswanto, warga tidak ada yang berani keluar rumah karena petugas masih berjaga dengan senjata lengkap.

Aparat gabungan tersebut, berdasarkan informasi masih akan berjaga di lokasi selama proses pengukuran tanah mulai 8-10 Februari 2022.

"Masih banyak polisi dan tentara di sini, mereka berjaga, senjata lengkap. Ada Brimob juga, pakai tameng-tameng. Warga enggak berani keluar rumah," ujarnya, Selasa malam.

 

Terkait dengan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada warga Desa Wadas untuk tidak perlu takut. Sebab, saat ini tim hanya melakukan pengukuran.

"Ini hanya pengukuran saja kok jadi tidak perlu ada yang ditakuti," kata Ganjar di kantornya, Selasa.

Ganjar memastikan proses pengukuran lahan milik warga yang dikawal ratusan polisi itu dilakukan tanpa ada kekerasan.

"Jadi jangan khawatir, ada niatan baik, tidak ada kekerasan. Siapapun tolong letakkan pada pondasi yang sama. Temen-temen mau ngukur, sehingga nantinya soft-lah semuanya," jelasnya.

 

(Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Robetus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2022/02/09/094411878/fakta-ratusan-aparat-kepung-desa-wadas-kawal-pengukuran-bpn-hingga-puluhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke