Salin Artikel

Pesta Miras di Warung Remang-remang Jepara, 8 Orang Tewas, Minum Etanol Campur Suplemen

Ada 20 pemuda yang menenggak miras oplosan. Sebagian besar mereka adalah buruh bangunan.

Mereka pesta miras opolosan setelah menerima upah proyek. Di warung angkringan tersebut, mereka berlomba siapa yang kuat bertahan dengan minum miras terbanyak.

Dalam kondisi mabuk berat, mereka kemudian pulang ke rumah dan tak sadarkan diri. Tak hanya itu, korban mulai muntah, napas tak teratur hingga menngerang kesakitan.

Beberapa hari setelah pesta miras tersebut, delapan orang tewas bergiliran.

Ternyata ada dua kelompok yang melakukan pestta miras di warung remang-reman itu dalam waktu yang berdekatan.

Di meja pertama, ada 10 orang yang mabuk sejak Jumat (28/1/2022) pukul 22.30 WIB hingga Sabtu (29/1/2022) pukul 16.00 WIB.

Dari perputaran gelas di meja pertama ini, ada 7 orang yang tewas.

Sementara di meja yang lain, sejumlah orang mabuk sejak Sabtu (29/1/2022) pukul 13.00 WIB hingga Minggu (30/1/2022) pukul 03.00 WIB. Dari meja ini ada seorang pemuda yang tewas.

Korban yang selamat menyebut mereka minum gingseng dicampur dengan minuman ringan berkarbonasi (soda).

Dua korban pertama meninggal pada Minggu (30/1/2022) tengah malam adalah SG (20) dan JR (20). Sehari kemudian, tepatnya Senin (31/1/2022) ada 5 korban meninggal dunia.

FY meninggal di rumahnya pada pukul 09.00 WIB, sedangkan DJ (21) meninggal saat menjalani perawatan di RSI Jepara.

Selanjutnya IA (19), warga Desa Srobyong meninggal dunia di RSUD RA Kartini pada Senin sore. Pada Senin malam pukul 21.00 WIB, korban meninggal adalah SW (17), warga Desa Srobyong.

Berselang 2,5 jam, MHD (18) warga Desa Karanggondang juga tewas saat dirawat di di RSI Sultan Hadirin.

Kasat Reskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi mengatakan para korban meninggal dunia karena intoksikasi keracunan alkohol.

Dada para korban pun teridentifikasi menghitam karena konsumsi miras oplosan.

"Konsumsi alkohol berlebihan hingga keracunan alkohol," ungkap Rozi., Selasa (1/2/2022).

Dari hasil pemeriksaan polisi, pemilik warung mengaku "gingseng" yang dijual hanya sebatas nama karena dalam peracikannya tak ada campuran gingseng sama sekali.

Rozi mengatakan miras yang menewaskan 8 orang tersebut adalah campuran dua liter etanol dengan air mineral satu galon dan pewarna makanan.

Satu paket "gingseng" terdiri dari sebotol besar etanol yang dicampur dengan minuman sumpelem dan minuman bersoda.

Untuk satu paket, pemilik warung menjual Rp 30.000. Saat pesta miras, para pemuda tersebut menghabiskan lebih dari  10 paket "gingseng".

"Para korban habis lebih dari sepuluh paket. Jadi ginseng itu hanya nama atau sebutan untuk miras oplosan tersebut, sejatinya etanol ditambah air saja," kata Rozi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (3/2/2022).

Ironisnya, minuman keras oplosan itu dikonsumsi secara berlebih dalam durasi satu hari oleh puluhan pemuda.

Menurut keterangan saksi, para korban sudah terbiasa konsumsi miras.

Rozi mengatakan, saat pesta miras ada beberapa kelompok di warung tersebut yang terdiri dari 20-an pemuda.

"Jadi mereka ada beberapa kubu. Di warung itu ada dua lapak tikar dan di luar ada tiga meja bundar. Saat itu total yang ada di lokasi kejadian, gabungan pemuda sekitar 20 orang, delapan meninggal, lima dirawat di rumah sakit, dan sisanya belum teridentifikasi," terang Rozi.

Dari tangan pemilik warung, polisi mengamankan 1 jeriken berisi 10 liter etanol, 4 jeriken berisi 5 liter etanol, dan 2 saset minuman suplemen.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/02/03/124500178/pesta-miras-di-warung-remang-remang-jepara-8-orang-tewas-minum-etanol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke