Salin Artikel

Keluh Kesah Pedagang Ayam Geprek di Solo: Pernah Coba Beli Minyak Goreng Rp 14.000, tapi Selalu Habis

Beberapa warga masih membeli minyak goreng dengan harga lama.

Salah satunya Surati, perempuan yang sehari-hari berjualan ayam geprek di shelter Manahan, tepatnya di barat Stadion Manahan.

Surati masih membeli minyak goreng di pasar tradisional dengan harga Rp 20.000 per liter, melebihi harga yang ditetapkan pemerintah Rp 14.000.

"Saya beli minyak goreng curah dengan harga lama Rp 20.000 per liter," kata Surati kepada Kompas.com, di Solo, Sabtu (29/1/2022).

Untuk mencukupi kebutuhan usahanya itu, Surati mengaku sehari bisa membeli hingga lima liter minyak goreng.

Surati berharap minyak goreng satu harga itu bisa dijangkau oleh semua masyarakat.

Dirinya mengaku pernah beberapa kali mencoba membeli minyak goreng harga Rp 14.000 per liter di toko modern, tapi selalu kehabisan.

"Saya pernah mencoba beli minyak goreng Rp 14.000 per liter di toko modern, tapi selalu habis. Sampai sekarang belum pernah dapat," ungkap Surati.

Meski demikian, Surati tak ingin ambil pusing dengan harga minyak goreng Rp 14.000 per liter sehingga memilih membelinya ke pedagang pasar tradisional.

"Kemarin dapat tiga botol minyak goreng kemasan satu liter. Harga per liternya masih Rp 16.000," ucap dia.

Senada, warga lainnya, Hari mengatakan, pernah mencoba membeli minyak goreng Rp 14.000 per liter di toko modern. Namun juga tak berhasil. 

Menurut dia, minyak goreng Rp 14.000 per liter di pasar modern banyak dibeli oleh warga lain.

"Belum lama saya coba beli minyak goreng Rp 14.000 per liter di toko modern. Tapi habis banyak diborong," ungkap pria yang sehari-hari jualan kupat tahu.

Dia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan usaha, setiap hari membutuhkan dua liter minyak goreng.

Namun karena selalu habis saat membeli di toko modern, ia membeli di pasar tradisional.

"Seringnya beli minyak goreng di pasar. Soalnya pernah nyoba beli di toko modern habis terus. Sehari saya beli minyak goreng curah 1,5 liter itu Rp 28.000," ungkap warga Sragen, Jawa Tengah itu.

Lebih jauh, Hari berharap minyak goreng satu harga bisa dijangkau oleh masyarakat karena belum semuanya merasakan. 

Kebijakan 1 Februari

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Heru Sunardi mengatakan, pemerintah telah membuat kebijakan mulai 1 Februari 2022 dengan mengelompokkan harga minyak goreng menjadi tiga.

Harga minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 14.000 per liter.

Selama menunggu kebijakan tersebut, kebijakan minyak goreng satu harga sebesar Rp 14.000 per liter masih tetap diberlakukan.

"Jadi saat ini minyak goreng sebesar Rp 14.000 per liter masih berlaku," terang Heru.

"Kebijakan tiga harga ini saya belum tahu detailnya nanti suratnya kita tunggu. Karena yang harga Rp 14.000 per liter itu satu-satunya yang mengambil itu anggota Aprindo dan lainnya belum ada," terang Heru.

Pihaknya pun berharap kebijakan harga minyak yang dimulai 1 Februari 2022 bisa mengakomodasi keluhan semua pedagang di pasar tradisional.

"Saya belum tahu kebijakan baru ini (tiga harga) petunjuk pelasanannya seperti apa, kami belum tahu. Semoga bisa mengakomodir keluhan pedagang pasar tradisional," katanya.

Heru menerangkan, untuk harga minyak goreng di pasar tradisional sekarang masih sebesar Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per liter.

Menurutnya minyak goreng di pasar tradisional belum satu harga karena pedagang mengaku saat kulakan masih mahal.

Mereka tidak mau merugi sehingga masih menjual minyak goreng tersebut di atas harga Rp 14.000 per liter.

"Kemarin pedagang tradisional masih mengeluh setelah kulakan kok suruh jual sekian (harga Rp 14.000). Tapi setelah di ritel harganya sudah Rp 14.000 per liter mereka sepi," ungkap Heru.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/29/122134578/keluh-kesah-pedagang-ayam-geprek-di-solo-pernah-coba-beli-minyak-goreng-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke