Salin Artikel

Dinyatakan Bebas, Guru Honorer Pembakar Sekolah karena Honornya Belum Dibayar Langsung Sujud Syukur

Munir nekat membakar SMPN 1 Cikelet, Garut karena honor saat ia bekerja tahun 1996-1998 sebesar Rp 6 juta belum dibayar.

Selama 24 tahun ia terus mendatangi sekolah untuk meminta haknya, namun tak ada realisasi pencairan gajinya.

Munir bebas dengan restorative justice.

Menurut Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono pembebasan Munir didasari dari hasil kesepakatan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

"Akhirnya terwujud sebuah kesepakatan dari Disdik memaafkan pelaku Bapak Munir ini terhadap tindakannya," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat jumpa pers di Mapolres Garut.

Setelah kesepakatan tersebut pihaknya menerima surat pernyataan dari Disdik, kepala sekolah SMPN 1 Cikelet, dan pihak keluarga pelaku.

Menurutnya hal tersebut juga didasari dari peraturan kepolisian nomor 8 tahun 2021 terkait penanganan pidana berdasarkan keadilan restoratif.

"Kami melihat bahwa di sini memenuhi persyaratan materil dan formil, akhirnya kami tempuh dengan jalur restorative justice," ucapnya.

"Perasaanya seperti diangkat dari masa-masa hina dan pahit, saya sangat bersyukur, terima kasih Pak Polisi dan pihak sekolah semuanya," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Mapolres Garut, Jumat (28/1/2022).

Munir merupakan tenaga honorer di SMPN 1 Cikelet, Kabupaten Garut yang bertugas pada tahun 1996 hingga 1998.

Selama dua tahun bekerja, ia tak menerima gaji dengan total Rp 6 juta. Ia mengaku selama 24 tahun sering datang ke sekolah untuk menagih namun hasilnya nihil.

"Saya membakar sekolah tersebut karena kesal, saya memohon maaf atas perbuatan itu," ucapnya.

Munir yang tidak memiliki istri dan hidup seorang diri itu kini bisa menghirup udara bebas.

Ia mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap hingga saat ini, kehidupannya banyak dibantu oleh keluarganya.

"Saya nganggur tidak punya pekerjaan, hidup dibantu keluarga aja," ungkapnya.

Ia juga mengaku saat nekat membakar sekolah tempatnya mengajar dulu karena desakan ekonomi yang serba sulit di masa pandemi Covid-19.

Munir kini bisa kembali udara bebas, keinginannya jika nanti kembali ke kampung halaman adalah bisa melanjutkan hidup dengan tenang bahkan ia berniat untuk segera menikah.

"Saya juga ingin menikah, saya belum menikah," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pembakar Sekolah di Garut Sujud Syukur Usai Dibebaskan, Saya Seperti Diangkat dari Masa Hina & Pahit

https://regional.kompas.com/read/2022/01/29/091500578/dinyatakan-bebas-guru-honorer-pembakar-sekolah-karena-honornya-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke