Salin Artikel

"Kami Selaku Orangtua Bangga, karena Dia Gugur Saat Tugas Negara"

KOMPAS.com - Tiga prajurit TNI gugur dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos TNI Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).

Ketiga prajurit itu adalah Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Barazza, dan Pratu Rahman Tomilawa.

Ketiganya merupakan anggota Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 408/Suhbrastha.

Atas peristiwa ini, ayah Pratu Tupel, Tindas Barazza, mengatakan bahwa dirinya merasa terpukul oleh kepergian putranya.

"Hati saya hancur, sehancur-hancurnya, karena satu-satunya harapan akan menggantikan saya. Sebentar lagi saya akan pensiun," ujarnya di rumah duka, RT 19, Jalan TP Sriwijaya, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi, Kamis.

Tindas menuturkan, ia mengetahui kabar duka tersebut sekitar pukul 08.00 WIB.

“Istri saya mendengar kabar langsung syok dan pingsan terus," ucapnya.

Meski demikian, Tindas mengaku bangga anaknya gugur saat bertugas untuk negara.

"Kami selaku orangtua bangga, karena dia gugur saat tugas negara,” ungkapnya.

Menurutnya, hal itu adalah risiko menjadi tentara. Apa pun tingkatannya, pengabdian kepada negara adalah yang paling utama.

Perasaan duka juga menyelimuti ayah Serda Rizal, Aca Suhendar. Namun, meski merasa kehilangan, Aca mengaku ikhlas dan bangga terhadap putranya.

"Kami sangat kehilangan, namun kami sudah menerimanya, ikhlas dan bangga anak saya gugur dalam menjalankan tugas negara, semoga sahid," tuturnya, Kamis, dikutip dari Tribun Jabar.

Aca kali pertama mengetahui kabar tersebut dari teman tunangannya.

"Namun, saya tak begitu percaya, tapi saat menerima telepon dari TNI, baru saya percaya," jelasnya di rumah duka, Kampung Bojong Suren Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Awalnya, dia menerima informasi bahwa anaknya tertembak di bagian paha.

"Namun, kalau hanya tertembak di bagian paha, mungkin tak sampai meninggal, ternyata ia juga katanya tertembak di bagian perut," sebutnya.

Dikatakan Aca, Serda Rizal berangkat tugas ke Papua pada Agustus 2021. Rencananya, pada bulan Mei mendatang, putranya akan pulang ke rumah.

"Tentu kami sangat kehilangan, dia anak yang baik. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah kejadian," tandasnya.

TNI Angkatan Darat (AD) berduka atas gugurnya tiga prajurit dalam baku tembak dengan KKB di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

"Pimpinan dan seluruh prajurit serta keluarga besar TNI AD menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya tiga prajurit dari Satgas Kodim YR 408/Sbh," papar Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam siaran tertulisnya, Kamis, dikutip dari Antara.

Tatang menerangkan, rencananya, upacara pemakaman bakal dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon.

"Sebagai wujud penghormatan dan rasa cintanya kepada prajuritnya yang gugur, direncanakan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan memimpin langsung upacara pemakaman Serda M. Rizal Maulana Arifin di Bandung," jelasnya.

Adapun Pangdam II/Sriwijaya akan memimpin upacara pemakaman Pratu Tupel di Jambi.

Sedangkan, Pangdam XVI/Pattimura dijadwalkan memimpin upacara pemakaman Pratu Rahman di Maluku Tengah.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Gloria Setyvani Putri), Antara

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Serda Rizal Meninggal Ditembak KKB Papua, Ayahnya di Bandung Bangga Anak Gugur Saat Tugas Negara

https://regional.kompas.com/read/2022/01/28/093419178/kami-selaku-orangtua-bangga-karena-dia-gugur-saat-tugas-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke