Salin Artikel

Cerita Jamlos, Bocah SMP di Perbatasan RI – Malaysia Selamatkan Orangtuanya dari Kebakaran

Rumah panggung dengan struktur kayu di perbatasan RI–Malaysia milik Joned, mantan Kades setempat ini, ludes tanpa menyisakan apapun akibat amukan si jago merah selama hampir dua jam lamanya.

Camat Lumbis Hulu, Justinus menuturkan, kebakaran pertama kali diketahui anak pemilik rumah bernama Jamlos.

Anak yang baru duduk di bangku SMP tersebut terbangun di tengah malam karena ingin buang air kecil.

"Waktu dia bangun itu api sudah berkobar besar dari dapur, hampir membakar dinding kamar kedua orangtuanya," ujar Justinus saat dihubungi.

Panik dengan peristiwa tersebut, Jamlos lalu menggedor pintu kamar orangtuanya.

Kendati sudah berteriak dan menggedor gedor pintu dengan panic, Jamlos tak kunjung mendapat jawaban dari dalam kamar.

"Akhirnya dia dobrak saja pintunya. Orangtuanya yang baru bangun, cukup terkejut karena sikap anaknya. Namun mereka lebih terkejut lagi saat melihat api sudah merambat ke sejumlah bagian dalam rumah," lanjutnya.

Karena panik, seluruh anggota keluarga Joned lalu berlari keluar. 

Mereka mencari ember lalu mengambil air dari sungai berusaha sebisa mungkin memadamkan api.

Penghuni rumah itu berteriak teriak minta tolong, sehingga membuat sejumlah warga terbangun dan ikut membantu memadamkan api.


Kobaran api, bahkan nyaris menjalar ke rumah tetangga, beruntung warga sekitar segera membongkar dinding papan rumah agar api tidak terus merambat ke bangunan lainnya.

"Tidak ada alat pemadam atau kantor Dinas Pemadam Kebakaran disini. Warga hanya memadamkan dengan manual. Mereka pakai ember dan gayung, airnya diambil dari sungai. Pemadaman dibantu Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarmed 18/Komposit Buritkang," imbuhnya.

Justinus mengatakan, kerugian yang diderita Joned dari musibah kebakaran diperkirakan sekitar Rp 150 juta.

Selain itu, ada mesin chainshaw, mesin kapal ketinting (perahu nelayan), mesin penggiling padi, penggiling ubi, dan perlengkapan imunisasi, tidak ada satupun yang bisa diselamatkan.

Sebuah tempayan ma’nila lawai atau guci untuk seserahan dalam upacara pernikahan adat dayak, beserta semua surat berharga juga tidak bersisa akibat peristiwa ini.

"Kami akan bantu uruskan masalah surat surat yang hilang. Kita sudah alokasikan bantuan Sembako juga. Saat ini para korban sudah diungsikan ke rumah keluarganya untuk sementara waktu," kata Justinus.

Justinus menjelaskan, peristiwa kebakaran berawal dari kayu bakar dalam dapur dengan kayu bakar, masih menyisakan bara api.

Bara tersebut kemudian semakin memerah dan akhirnya mengeluarkan api yang menyambar dinding bangunan rumah kayu yang ditinggali keluarga dengan tujuh orang tersebut.

"Sepertinya pemilik rumah lupa memastikan api pada kayu bakar benar benar padam setelah memasak. Itu yang akhirnya membuat peristiwa kebakaran terjadi," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/22/135525878/cerita-jamlos-bocah-smp-di-perbatasan-ri-malaysia-selamatkan-orangtuanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke