Salin Artikel

Kasus DBD di Sikka Meningkat, Dinkes Minta Puskesmas Rutin Basmi Jentik Nyamuk

Sekretaris Dinas Kesehatan Sikka Clara Francis menjelaskan, tercatat 40 warga Sikka yang terserang DBD hingga Kamis (13/1/2022). Dari jumlah itu, seorang penderita meninggal.

Untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD di Sikka, dinas kesehatan mengeluarkan arahan tertulis kepada seluruh puskesmas. Arahan itu berisi tentang meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kasus DBD.

Dinas kesehatan meminta seluruh puskesmas agar berkoordinasi dengan camat dan kepala desa atau lurah untuk membasmi jentik nyamuk secara rutin.

Selain itu, puskesmas bersama camat dan lurah juga diminta menindaklanjuti Instruksi Bupati Nomor: 1/HK/2021 tentang kewaspadaan DBD.

"Setiap kasus demam dengue harus diwaspadai sebagai DBD, sehingga dilakukan kegiatan pembasmian jentik dan dilaporkan ke dinas kesehatan dalam waktu 2x24 jam," kata Clara dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Puskesmas juga diminta memantau pasien demam berdarah dengue, khususnya anak-anak, yang berada di rumah sakit, klinik, atau dokter praktik swasta.

"Perkembangan pasien harus dalam pantauan puskesmas," tegasnya.

Dinas kesehatan juga meminta puskesmas menyosialisasikan imbauan Bupati Sikka tentang kewaspadaan dini DBD di sejumlah tempat publik.

Puskesmas juga diwajibkan melakukan evaluasi rutin kegiatan dan peran sahabat sehat serta tim gerak cepat penanggulangan DBD di wilayah masing-masing.

"Koordinasi dengan kepala sekolah di wilayah masing-masing untuk kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah sekolah," kata Clara.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/14/201704178/kasus-dbd-di-sikka-meningkat-dinkes-minta-puskesmas-rutin-basmi-jentik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke