Salin Artikel

Kawah Gunung Karangetang Terus Keluarkan Lava, Ini Sebabnya

Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang mencatat, aktivitas munculnya sinar api dari kawah gunung sudah berlangsung sejak Desember 2021 hingga minggu kedua Januari 2022.

Gunung Karangetang memiliki dua puncak kawah, yakni kawah selatan dan utara. Sinar api terus muncul dari kawah utara.

"Terus munculnya sinar api, itu karena dapur magma Gunung Karangetang dangkal. Apalagi saluran dari dapur magma itu lancar-lancar, ditambah ada saluran tembus sampai di atas puncak kawah," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudi Tatipang, saat dikonfirmasi, Senin (10/1/2022).

Yudi pun menjelaskan proses hingga munculnya sinar api di puncak kawah utara Karangetang.

"Dari puncak kawah itu ada lubang. Ketika magma naik dan kemudian menutupi lubang kawah yang disebut kubah lava. Prosesnya itu tumbuh dan mengeras. Dari dasar kubah lava ada baranya, saat ada asap naik ke atas maka akan terpantul sinar api," jelas Yudi.

Yudi menyebutkan, secara visual aktivitas munculnya sinar api dari kawah gunung sudah berlangsung sejak Desember 2021.

"Sinar api terlihat sejak Desember hingga awal Januari 2022 ini. Itu berlaku di kawah utara," sebutnya.

Berdasarkan periode pengamatan, pada Minggu (9/1/2022) dari pukul 00.00-24.00 Wita, kawah selatan (utama) terlihat teramati asap berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.

"Sedangkan kawah utara teramati asap putih tebal lebih kurang 75 meter. Sinar api lebih kurang 10 meter. Hembusan asap kelabu tebal lebih kurang 200 meter," sebut Yudi.

"Hingga kini aktivitas Gunung Karangetang berada pada level II (waspada)," tambahnya.


Ia mengimbau masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak mendekati atau beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan).

Larangan beraktivitas juga berlaku di area perluasan sektoral ke arah barat sejauh 2, 5 kilometer serta sepanjang Kali Malebuhe.

Warga pun diimbau mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya.

"Karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya," tuturnya.

Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/10/230101278/kawah-gunung-karangetang-terus-keluarkan-lava-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke