Salin Artikel

Fakta dan Sejarah 10 Universitas Tertua di Indonesia, Ada UI, UGM, hingga UISU

Di Indonesia, perguruan tinggi memiliki spesifikasi mulai dari sekolah tinggi, institut, hingga universitas yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Perguruan tinggi di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Perguruan tinggi ini diselenggarakan sebagai politik etis atau politik balas budi pemerintah Hindia Belanda kepada kaum pribumi.

Perguruan tinggi yang diselenggarakan pemerintah Hindia Belanda pada awalnya terbatas hanya pada bidang kesehatan saja.

Pada praktiknya, tidak semua pribumi bisa mendapat akses ke perguruan tinggi. Hanya kaum priyayi yang memiliki strata ekonomi dan sosial tinggi saja yang bisa menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi ini.

Berikut fakta dan sejarah 5 perguruan tinggi tertua di Indonesia:

1. Universitas Indonesia

Universitas Indonesia merupakan universitas tertua di Indonesia. Kampus ini berawal dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Vaksin (Opleiding van eleves voor de genees-en helkunde en vaccine).

Kampus yang juga dikenal dengan nama Dokter-Djawa School Batavia ini didirikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1849.

Perguruan tinggi ini dibentuk sebagai jawaban atas banyaknya masalah kesehatan di Hindia Belanda, khususnya di Pulau Jawa. Sejak itu, kampus ini terus melahirkan dokter-dokter dan menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran UI modern.

Pada perkembangannya, perguruan tinggi ini terus mengalami perkembangan dan perubahan nama. Hingga pada tahun 1954, kampus ini secara resmi menyandang nama Universitas Indonesia.

Pada masa pergerakan nasional, banyak tokoh-tokoh jebolan kampus ini yang terlibat aktif dalam perjuangan politik. Sebut saja dr. Soetomo dan dr. Ciptomangunkusumo yang tergerak mendirikan Organisasi Boedi Oetomo.

Sebagai Pusat Ilmu Budaya Bangsa, UI terus berkembang menyesuaikan kebutuhan zaman modern. Saat ini, UI menyelenggarakan program pendidikan Sarjana, Pascasarjana, dan Program Vokasi.

Melansir laman UI, perguruan tinggi ini sekarang 17 fakultas, antara lain Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Faktultas Kedokteran Gigi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.

Lalu Fakultas Psikologi, Fakultas Matematika dan IPA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Kemudian Fakultas Ilmu Administrasi, Program Pendidikan Vokasi, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, serta Sekolah Ilmu Lingkungan.

2. Universitas Airlangga

Unair didirikan pada 10 November 1954. Namun cikal bakal Unair sudah ada sejak tahun 1847 melalui usulan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan pusat pendidikan kesehatan di Jawa.

Usulan itu ditindaklanjuti pda tahun 1849 dengan berdirinya Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS). Pada 1923, NIAS berpindah ke Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo Surabaya, yang menjadi tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair.

Melansir laman Unair, saat ini Unair memiliki beberapa program mulai dari sarjana, magister, doktoral, hingga program vokasi dan kelas internasional.

3. Institut Teknologi Bandung

Institut Teknologi Bandung atau ITB didirikan pada tahun 1920 dengan nama de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH). Mulai 2 Maret 1959 kampus ini resmi menyandang nama ITB.

Saat awal didirikan pada 1920, TH hanya memiliki satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap dan hanya satu jurusan yaitu de afdeeling der We gen Waterbouw.

Melansir laman ITB, awalnya Pemerintah Hindia Belanda mendirikan kampus ini sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik semakin terbatas imbas Perang Dunia pertama.

Pada awal pendiriannya, TH berhasil menjaring 28 orang mahasiswa. Dari jumlah ini, hanya dua orang saja yang merupakan pribumi. Empat tahun kemudian, TH berhasil meluluskan 12 orang insinyur pertamanya.

Status TH pun berganti dari swasta menjadi instansi pemerintah. Pada tahun 1926, TH meluluskan 19 orang insinyur dengan 4 orang di antaranya adalah pribumi. Satu dari empat orang itu adalah Ir. Soekarno.

Saat ini, ITB memiliki 12 fakultas dan sekolah, 131 program studi, dan 111 kelompok keahlian.

4. Universitas Islam Indonesia

Perguruan tinggi yang berada di Yogyakarta ini didirikan pada masa kemerdekaan yaitu 8 Juli 1945. Awalnya kampus ini bernaam Sekolah Tinggi Islam (STI).

Pendirian STI merupakan hasil sidang umum Majelis Sjoero Moeslimin Indonesia atau Masjoemi. Beberapa tokoh nasional hadir dalam sidang ini, di antara Mohammad Hatta, Mohammad Natsir, Mohammad Roem, hingga KH. Wahid Hasjim.

STI terus mengalami perkembangan. Pada 3 November 1947, STI resmi berubah nama menjadi Universitas Islam Indonesia (UII).

Melansir laman UII, kampus ini menawarkan 4 program studi jenjang diploma, 25 program sarjana, 13 program magister, 4 program doktoral, dan 3 program profesi.

5. Institut Pertanian Bogor

Kampus ini resmi berdiri sendiri dengan nama IPB pada 7 November 2017 melalui hasil keputusan rapat pleno Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Melansir laman IPB, kampus ini menyelenggarakan program melalui sejumlah fakultas, seperti Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan.

Kemudian Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekologi Manusia, dan Sekolah Bisnis.

6. Universitas Nasional

Universitas Nasional atau Unas didirikan pada 15 Oktober 1949. Pendirian kampus ini diprakarsai oleh beberapa tokoh seperti Mr. Sutan Takdir Alisjahbana, R. Teguh Suhardho Sastrosoewignjo, Mr. Soedjono Hardjosoediro, Prof. Sarwono Prawirohardjo.

Melansir laman Unas, awalnya kampus ini diberi nama Akademi Nasiona. Terdapat 5 fakultas pada Akademi nasional ini, yaitu Sosial, Ekonomi dan Politik, Biologi, Matematika dan Fisika, Sastra Indonesia, dan Sastra Inggris.

Pemilihan nama Akademi saat itu bertujuan untuk menghindari peraturan kolonial yang masih berlaku di Jakarta pada awal masa kemerdekaan.

Perkuliahan pertama Akademi Nasional diselenggarakan pada 15 Oktober 1949. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Universitas Nasional.

Saat ini, Universitas Nasional secara total memiliki sembilan fakultas dengan 25 jurusan. Selain itu juga ada program Akademi Pariwisata dan Sekolah Pascasarjana.

7. Universitas Gajah Mada

Melansir laman UGM, kampus ini awalnya bernama Universitas Negeri Gadjah Mada. Saat itu, UGM merupakan gabungan dari sejumlah perguruan tinggi yang sudah ada sebelumnya.

Adapun perguruan tinggi yang dilebur menjadi UGM antara lain Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten.

Pada periode awal kemerdekaan, UGM didaulat sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Budaya bagi penyelenggara pendidikan tinggi nasional.

Saat ini, UGM memiliki 18 fakultas, 2 sekolah, 265 program studi, 111 program double degrees, dan 23 pusat studi.

8. Universitas Kristen Indonesia

Universitas Kristen Indonesia (UKI) menjadi salah satu perguruan tinggi yang didirikan tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945.

Pada saat itu, pemuka agama Kristen di Indonesia merasa perlu mendirikan Dewan Gereja di Indonesia. Cita-cita itu baru terwujud pada tanggal 25 Mei 1950.

Lembaga yang baru terbentuk ini memberikan perhatian besar pada masalah pendidikan. Setelah melalui proses panjang, DGI pada 1953 berhasil membidani lahirnya perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Kristen Indonesia.

Pada awal didirikan, UKI memiliki dua fakultas yaitu Fakultas Sastra dan Filsafat, dengan sub-fakultas yaitu Pedagogik dan Sastra, serta Fakultas Ekonomi.

Dengan berjalannya waktu, jumlah fakultas di UKI kian bertambah dengan didirikannya Fakultas Hukum (1956), Fakultas Kedokteran (1962), Fakultas Teknik (1963), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (1994).

Hingga saat ini, UKI memiliki 8 fakultas yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sastra (FS), Ekonomi (FE), Hukum (FH), Kedokteran (FK), Teknik (FT), Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Fakultas Vokasi, dan Program Pascasarjana.

9. Universitas Hasanuddin

Cikal bakal Unhas sudah ada sejak 1947 dengan berdirinya Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Pada perjalanannya, Fakultas Ekonomi ini sempat dibekukan menyusul kekacauan yang terjadi di Makassar. Fakultas ini diaktifkan kembali pada tahun 1953.

Perubahan besar terjadi saat Fakultas Ekonomi itu dipimpin oleh Prof. Drs. Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Muhammad Baga. Keduanya memimpin proses kelahiran Universitas Hasasnuddin pada 10 September 1956.

10. Universitas Islam Sumatera Utara

Universitas yang disingkat menjadi UISU ini didirikan pada tanggal 7 Januari 1951. UISU menjadi universitas pertama yang berdiri di luar pulau Jawa.

Berdirinya UISU diprakarsai beberapa tokoh, seperti Bahrum Djamil, Adnan Benawi, Sariani AS, Rivai Abdul Manaf Nasution, dan Sabaruddin Ahmad.

Awalnya, UISU dirancang sebagai kelas persiapan Akademi Islam Indonesia yang setara dengan kelas III SMA bagian A. Pada perkembangan berikutnya, akademi ini diubah menjadi Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTII).

PTII memulai perkuliahan pada 7 Januari 1952 dengan satu fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan.

Saat ini UISU mengelola 9 Fakultas dan 26 Program Studi S-1, 3 Program Studi S-2, dan 1 Program Studi S-3 Ilmu Ekonomi dan Kebijakan kerjasama UISU dengan UII Yogjakarta.

Sumber:
Kompas.com
Uisu.ac.id
Unas.ac.id
Ugm.ac.id
Unhas.ac.id
Uki.ac.id
Ui.ac.id
Itb.ac.id
Ipb.ac.id
Uii.ac.id
Unair.ac.id

https://regional.kompas.com/read/2022/01/10/134645178/fakta-dan-sejarah-10-universitas-tertua-di-indonesia-ada-ui-ugm-hingga-uisu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke