Salin Artikel

Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Tempe di Parepare Menjerit

PAREPARE, KOMPAS.com - Harga kedelai naik di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, membuat sejumlah pengerajin tahu dan tempe di Kelurahan Wattang Soreang, Kecamatan Soreang Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menjerit.

Mereka pun terpaksa mengurangi karyawan agar usaha tetap beroperasi.

"Harga kedelai dalam sebulan terakhir tiga kali mengalami kenaikan. Awalnya, Rp 10.000 per kilogram, kemudian naik jadi Rp 10.500 dan kini naik menjadi Rp 11.500 per kilogram. Namun, juga kedelai impor langka," ungkap Nandan Purwadi, pengerajin tahu dan tempe, Senin (10/1/2022).

Nandan menuturkan, agar usaha tetap bisa beroprasi, ia mengurangi ukuran produksi tahu dan tempe.

Ia juga mengurangi dua karyawan untuk mekan biaya operasional bulanan.

"Kami tetap produksi walau harga kedelai melambung. Kami terpaksa mengurangi ukuran namun harga tetap. Untuk tetap berproduksi, kami juga telah mengurangi dua karyawan, dari 7 karyawan jadi 5 orang," keluh Nandang.

Kenaikan harga kedelai otomatis juga mempengaruhi harga tahu-tempe di pasar tradisional Lakessi, Kota Parepare.

Seperti yang dirasakan Sarwati pedagan tahu dan tempe. Sarwati sepi pembeli.

"Dulunya kami menjual tempe Rp 10.000 4 batang, sekarang kami menjualnya Rp 10.000 per 3 batang," ungkap Sarwati.

Mentri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke area peterkan ayam di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, menuturkan, pihaknya akan menekan harga kebutuhan pokok dan bahan pangan.

"Kenaikannya masih wajar, namun jika harga belum turun kami akan melakukan tindakan sesuai arahan presiden," singkat Syahrul. 

https://regional.kompas.com/read/2022/01/10/104119578/harga-kedelai-melambung-perajin-tahu-tempe-di-parepare-menjerit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke