Salin Artikel

Pesugihan di Gowa, Kakak Tewas Dicekoki 2 Liter Air Garam dan Mata Adik Ikut Ditumbalkan, Pelaku Keluarga Sendiri

Kepastian tewasnya DS setelah Polda Sulawesi Selatan melakukan otopsi pada jenazah DS. Makam DS digali kembali pada Senin (20/9/2021) untuk keperluan otopsi.

DS menjadi korban pesugihan keluarganya sendiri. Mereka adalah bapak dan ibu korban Hasniati (43) Taufiq (47), pamannya bernama Udin Sauddin (44), dan kakeknya Barrisi (70).

Mata sang adik ikut ditumbalkan

Tak hanya DS. Adiknya, AP yang masih berusia 6 tahun juga mejadi tumbal pesugihan keluarganya sendiri.

AP berhasil diselamatkan saat matanya dicungkil oleh ayah, ibu, paman dan kakeknya sendiri.

Menurut Bayu (34), paman korban, peristiwa tersebut terjad saat keluarga baru saja pulang dari pemakaman DS pada Jumat (3/9/2021).

Saat itu ia dan beberapa orang yang duduk di depan rumah korban mendengat AP menangis keras. Bayu yang masuk ke dalam rumah melihat mata kanan keponakannya dicungkil oleh ayah dan ibu AP.

Sementara kakek dan pamannya terlihat memegangi kaki dan tangan AP yang memberontak kesakitan.

Melihat itu, Bayu dibantu Bhabinkantibmas Malino membawa AP ke RSUD Syech Yusuf Sunggiminasa, Kabupaten Gowa, dengan luka di mata kanan dalam kondisi tercungkil.

Namun setiba di rumah, mereka mengaku melihat sesuai di mata bocah berusia 6 tahuh itu.

"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," kata Bayu pada Jumat (3/9/2021).

Bayu bercerita jika keluarga mereka kerap melakukan ritual aneh di malam-malam tertentu.

"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ungkapnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan pelaku mengaku mendapatkan bisikan gaib.

"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka, motifnya ini adalah halusinasi, di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," kata Boby Rachman.

Ia juga mneyebut ada dugaan pesugihan yang memiliki perkumpulan dengan anggota sekitar 40 orang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gowa Kawaidah Alham

Dia menyebut hak asuh tersebut dipilih dari beberapa kriteria. Salah satu kriteria hak asuh adalah memiliki rumah pribadi.

"Kemudian dimana AP senang di situlah dia tinggal. Nama neneknya yang mengasuh yaitu Hamidah," ujarnya dihubungi, Kamis (30/12/2021).

"Bukan Bayu (paman AP) yang asuh AP tapi nenek dari keluarga mamanya, tapi dia tetap Bayu tidak boleh lepas karena dia dari awal melindungu AP," sambungnya.

Kata dia, AP tidak tinggal di rumahnya di Lingkungan Lembang Panai, Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

Namun ia tinggal bersama nenek Hamidah di Kelurahan Bulutanah Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

Keputusan itu diambil agar AP tidak kembali mengingat kembali kejadian yang menimpanya.

Selain itu AP masih dalam dalam perlindungan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Sulawesi Selatan lantaran luka traumatik yang dideritanya.

Terkait kasus tersebut polisi telah menetapkan empat tersangka yakni kedua orangtua korban, paman dan kakek.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Abdul Haq | Editor : Khairina), Tribun Gowa

https://regional.kompas.com/read/2022/01/09/080500478/pesugihan-di-gowa-kakak-tewas-dicekoki-2-liter-air-garam-dan-mata-adik-ikut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke