Salin Artikel

Kasus Demam Berdarah Kabupaten Blitar Turun Drastis pada 2021, Seorang Anak Meninggal

Kepala Seksi pada Pencegahan dan Pengendalian Menular pada Dinas Kesehatan Eko Wahyudi mengatakan, tercatat sebanyak 105 kasus DBD sepanjang 2021.

Jumlah tersebut, kata dia, turun hampir 50 persen dibandingkan jumlah kasus DBD pada 2020 sebanyak 199 kasus.

"Kenapa terjadi penurunan sebanyak itu, apakah ada kaitannya dengan pandemi Covid-19, kami tidak dapat memastikan," kata Eko kepada Kompas.com, Kamis (6/1/2022) petang.

Eko mengatakan, di antara 105 kasus tersebut terjadi satu kasus kematian yang menimpa anak perempuan berusia lima tahun.

Begitu pun sepanjang 2020 dengan 199 kasus, lanjutnya, tercatat hanya terjadi satu kasus kematian akibat DBD.

Dominasi kelompok usia 15-44 tahun

Menurut Eko, paling banyak pasien DBD berasal dari kelompok usia 15-44 tahun yaitu sebanyak 42 pasien atau 40 persen dari 105 kasus.

Selanjutnya, secara berurutan kasus DBD terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun sebanyak 33 kasus atau 31,42 persen, usia 1-4 tahun sebanyak 17 kasus atau 16,19 persen, usia di atas 44 tahun delapan kasus atau 7,61 persen, dan sisanya bayi di bawah usia satu tahun sebanyak empat kasus.

Dari sisi jenis kelamin, kata Eko, infeksi DBD menyebar menyebar merata, yaitu 52 kasus pada laki-laki dan 53 kasus pada perempuan.

Sementara pada pekan pertama tahun 2022 hingga Rabu (5/1/2022), lanjutnya, telah dilaporkan satu kasus baru DBD di wilayah Kabupaten Blitar.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/06/212609578/kasus-demam-berdarah-kabupaten-blitar-turun-drastis-pada-2021-seorang-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke