Salin Artikel

Bagaimana BMKG Memprediksi Cuaca di Suatu Wilayah? Ini Jawabannya

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) rutin mengeluarkan prakiraan cuaca harian suatu wilayah. Diantaranya Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Cuaca hujan, panas, atau berawan merupakan cuaca hasil prakiraan. Lalu, bagaiman BMKG memperkirakan kondisi cuaca tersebut.

Dalam tulisan Akurasi Prediksi Curah Hujan Harian Operasional Di  Jabodetabek: Perbandingan dengan Model ERF, karya Indra Gustari, Tri Wahyu Hadi, Safwan Hadi, dan Findy Renggono, dijelaskan bahwa prakiraan cuaca merupakan usaha yang dilakukan untuk mengetahui kondisi cuaca yang akan datang berdasarkan kondisi cuaca terakhir dan lampau.

Prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG dibuat berdasarkan hasil pengamatan cuaca terakhir, analisis hasil luaran model resolusi rendah, dan pengalaman prakirawan dalam menganalisis cuaca.

Penggunaan kemampuan analisis dan pengalaman prakirawan dalam memberikan penilaian terhadap prediksi cuaca menyebabkan prakiraan cuaca digolongkan sebagai metode subyektif.

Selain menggunakan analisis prakirawan. Prakiraan cuaca di suatu wilayah juga menggunakan berbagai alat.

Alat Prakiraan Cuaca

Radar cuaca digunakan untuk memonitoring pergerakan awan, curah hujan, jenis awan,  intensitas curah hujan secara real time pada suatu daerah dengan jangkauan
250 km.

Lightning Detector atau pendeteksi petir merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi kejadian petir termasuk tipe petir.

Automatic Rain Gauge (ARG) dikenal sebagai penakar hujan otomatis. Alat ini digunakan untuk mengukur curah hujan di satuan waktu.

Automatic Weather Station (AWS) merupakan alat untuk mengukur unsur-unsur cuaca secara otomat. Unsur yang diukur berupa suhu, angin, kelembapan, radiasi matahari, curah hujan, dan tekanan udara.

AWS diletakkan di wilayah yang berada di luar jangkauan stasiun pengamatan

Untuk memprakirakan cuaca suatu daerah, BMKG memiliki alur pengumpulan data yang digunakan untuk menganalisis cuaca.

Alur Pengumpulan Data

Berikut alur pengumpulan data:

  1. Pengamatan unsur-unsur cuaca dilakukan Stasiun Meteorologi dan Klimatologi secara
  2. umum dan pelayanan khusus pada bandara, perkebunan, pelabuhan, dan pelayaran kapal.
  3. Pengamatan dilakukan juga secara otomatis menggunakan alat canggih untuk mendukung data analisis dan prakiraan.
  4. Data pengamatan di stasiun dan data dari peralatan otomatis masuk ke dalam PC server.
  5. Data dari tiap-tiap PC server masuk ke server pusat termasuk data satelit cuaca masuk ke server pusat.
  6. Data di server pusat lalu diolah dalam komputer analisis dan prakiraan.
  7. Produk yang dihasilkan berupa prakiraan cuaca harian mingguan, cuaca penerbangan,
  8. cuaca maritim, peringatan dini, perubahan iklim, prakiraan iklim, kualitas
  9. udara, gempa bumi, dan tsunami.
  10. Produk yang dihasilkan dikirim ke masyarakat pengguna.

Sumber: https://www.bmkg.go.id/database/?p=alur-pengumpulan-data dan

http://puslitbang.bmkg.go.id/

https://regional.kompas.com/read/2022/01/04/174738378/bagaimana-bmkg-memprediksi-cuaca-di-suatu-wilayah-ini-jawabannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke