Salin Artikel

Detik-detik Panggung Hiburan Ambruk Saat Biduan Bernyanyi, Digelar di Mata Air Sakral di Kediri

Video tersebut direkam di kawasan Sumber Towo, desa Menang, Kacamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Minggu (2/12/2022) mala.

Di video tersebut, awalnya merekam suasana konser dangdut yang meriah.

Terlihat biduan dangdut sedang bernyanyi dan berjoget. Tak lama kemudian bagian panggung depan yang disesaki penonton tiba-tiba ambruk.

Diduga ambruknya panggung tersebut karena kelebihan muatan. Para penonton yang awalnya asyikberjoget langsung berlarian menyelamatkan diri.

Tak hanya itu, sejumlah penonton terlihat basah kuup karena jatuh di kolam yang ada di bawah panggung.

Di video tersebut terlihat warga berdesakan dan tak menggunakan masker. Padahal saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

Tak memiliki izin

Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan jika ia baru mendapatkan laporan kejadian tersebut pada Senin (3/1/2022) pukul 10.00 WIB.

Ia menegaskan kegiatan panggung hibutan tersebut tak mengantongi izin. Untuk itu ia akan memeriksa panitia dan pengisi panggung hiburan.

"Giat tersebut tidak ada izin. Saat ini sedang kami dalami," kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/1/2022).

“Karena kegiatan ini tidak ada ijin atau laporan ke Sat Intel. Akhirnya ada kejadian, kami akan melakukan pemeriksaan atas kegiatan ini dan siapa yang bertanggungjawab," tambah dia.
Pihaknya juga akan memeriksa internal jajarannya atas timbulnya penyelenggaraan kegiatan itu.

"Terus nanti saya juga kirimkan tim internal, termasuk Polsek juga. Kenapa kok Polsek sampai tidak tahu," terangnya.

Menurut AKBP Agung jika saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

"Kita sama-sama tahu, tentunya harus saling menjaga mengutamakan kesehatan masyarakat," jelas Kapolres Kediri.

Oleh karena itu Agung Setyo Nugroho menegaskan jika semua kegiatan yang mengundang keramaian harus mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan pemerintah Kabupaten Kediri.

"Dan semua kegiatan harusnya memakai ijin. Seharusnya ini tidak terjadi dan ini menjadi pembelajaran buat masyarakat jangan sampai terjadi lagi," pungkasnya.

Menurut Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kabupaten Kediri, Ari Purnomo Adi, keguatan itu memang tidak merusak lingkungan, namun penyelangara dianggap melanggar kearifan loka.

"Tapi pada etika itu melanggar kearifan lokal. Kurang menempatkan mata air sebagai rahmat," ujar Ari dalam sambungan telepon, Senin (3/1/2022).

Menurutnya, mata air adalah sesuatu yang sakral karena air adalah sumber kehidupan dan upcara yang digelar di Sumber Towo beroroentasi pada pelestarian alam.

"Karena nenek moyang memandang air adalah rahmat yang membawa kehidupan dari Allah," ucapnya.

Sumber Towo kerap digunakan untuk kegiatan nyadran atau mandi bersama untuk membersihkan diri untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Selain digunakan untuk nyadran, Sumber Towo juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi sawah.

Ketua Pokdarwis Desa Menang Nino Subekti mengatakan Sumber Towo adalah peninggalan leluhur yang selama ini dirawat oleh warga sekitar.

"Tak hanya di Menang sini saja, seperti di Desa Wates, Semen, Kepuharjo dan Turus. Semua pertanian di sana menggunakan aliran irigasi yang berasal dari Sumber Towo," ungkap Nino Subekti dikutip dari Surya.co.id.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor : Pythag Kurniati), Tribun Jatim

https://regional.kompas.com/read/2022/01/04/091000778/detik-detik-panggung-hiburan-ambruk-saat-biduan-bernyanyi-digelar-di-mata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke