Salin Artikel

Derita Oktavia, 11 Tahun Terbaring karena Hidrosefalus, Orangtua Tak Punya Biaya

Selama belasan tahun pula, Oktaviana hanya bisa berbaring di tempat tidur rumahnya di Sokrutung, Desa Pantar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Bermula menangis tiga malam

Maria Oni (37), ibunda Oktaviana menceritakan, anak mereka menderita hidrosefalus sejak usia tiga bulan setelah lahir pada tahun 2009 silam.

Mulanya, bayi Oktaviana menangis selama tiga malam.

Khawatir dengan kondisi sang anak, kedua orangtuanya tersebut berinisiatif untuk mengecek kesehatan Oktaviana di Susteran Labuan Bajo pada waktu itu.

Salah seorang suster kala itu, menyarankan mereka untuk meminta rujukan ke Puskesmas Labuan Bajo agar bisa dibawa ke RSUD Ruteng.

"Beliau sarankan agar ke Ruteng untuk bertemu dokter bedah saraf di Rumah Sakit Umum Ben Mboi Ruteng. Kita pun bawa dia ke sana. Sekitar satu minggu di Ruteng, setelah dokter cek ternyata anak kami kena penyakit hidrosefalus," tutur Maria saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/1/2022) siang.

Waktu itu dirinya dan suami mulai bingung memikirkan dana untuk ke Bali.

Dengan dana seadanya, mereka pun berangkat ke Bali.

Biaya operasi putrinya menggunakan Jamkesmas. Sementara biaya hidup selama di Bali dibantu oleh keluarga yang bekerja di sana.

"Oktav menjalani operasi tahap awal dimulai dengan sedot cairan," katanya.

Atas saran itu, mereka pun bertahan selama 6 bulan hingga operasi tahap kedua untuk pemasangan selang pembuangan cairan melalui saluran kencing.

Proses itu dilakukan satu bulan setelah operasi awal.

Setelah proses operasi tahap awal dan kedua, kata Maria, dokter menyarankan agar selang tersebut dikontrol satu kali dalam lima bulan.

Namun, karena kekurangan biaya, sampai saat ini mereka belum bisa mengontrol selang yang terpasang di tubuh anaknya itu.

"Kami tidak mampu lagi untuk terus kontrol. Sekarang anak kami terbaring saja di rumah. Kami sudah tidak ada biaya," ujarnya.

Ia pun berharap, ada pihak yang bisa membantu sedikit biaya kontrol kembali penyakit yang dialami anak putri mereka itu.

"Harapannya semoga ada orang baik yang peduli dengan anak kami ini," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/03/171935978/derita-oktavia-11-tahun-terbaring-karena-hidrosefalus-orangtua-tak-punya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke