Salin Artikel

Kronologi Warga Jambi Diinjak Gajah, Alami Patah Tulang Rusuk hingga Meninggal

Kabar ini disampaikan Suherman selaku Kepala Desa Muara Sekalo Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo saat dihubungi via telepon, Senin (3/1/2021).

"Saya baru dapat kabar dari keluarganya. Meninggal pagi ini di Rumah Sakit Haji Hanafi Bungo," kata Suherman.

Kepada Kompas.com, Suherman menceritakan kronologi kejadian Sarmani diinjak gajah.

Di hari kejadian, Sarmani bersama rekannya sedang menggiring gajah agar tidak melewati kebun miliknya.

Namun tiba-tiba datang gajah lain dari arah berlawanan yang membuat gajah dan warga terkejut.

Ketiga rekan Sarmani berhasil melarikan diri. Namun nahas, Sarmani tidak bisa menghindari gajah dan akhirnya terinjak.

Dikatakan Suherman, warga segera membawa Sarmani ke RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo.

Namun Sarmani tidak bisa langsung dioperasi karena dokter sedang tidak berada di tempat.

"Dokternya sedang sakit waktu itu, maka Sarmani dirujuk ke Bungo (RSUD Hanafi Bungo)," kata Suherman.

Dikutip dari Tribunnews, menurut hasil pemeriksaan dokter, tulang rusuk Sarmani patah dan paru-parunya sedikit rusak akibat kena gading gajah liar yang mengamuk.

Sarmani berkata, lokasi kejadian yang dialihfungsikan sebagai perkebunan warga, sejak dulu merupakan tempat perlintasan gajah.

"Hampir tiap tahun gajah lewat di situ. Namun kejadian yang memakan korban jiwa terjadi sekitar 5 atau 6 tahun lalu," ungkap Suherman.

Gajah Sedang Fase Dispersal

Rahmad Saleh Simbolon selaku Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi membenarkan adanya kejadian itu.

"Waktu itu warga sedang menggiringnya di wilayah perusahaan, tapi tiba-tiba berbalik," kata Rahmad.

Setelah kejadian dan ada laporan dari warga BKSDA bersama perusahaan Hutan Tanaman Industri PT LAJ (Lestari Asri Jaya) dan masyarakat beramai-ramai menggiring gajah menjauh.

"Digiring menjauh dari aktivitas manusia," katanya.

Rahmad mengatakan dua gajah tersebut sedang fase menjauh dari kelompoknya atau dispersal.

"Ada dua gajah sedang dispersal," katanya.

Dispersal adalah fase gajah jantan yang memasuki usia dewasa memisahkan diri dari kelompok untuk mencari wilayah baru. Gajah jantan biasanya menyendiri. Dispersal dilakukan agar tak terjadi perkawinan sedarah dalam satu kelompok gajah.

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Jambi, Jaka Hendra Baittri | Editor: Gloria Setyvani Putri)

https://regional.kompas.com/read/2022/01/03/094746378/kronologi-warga-jambi-diinjak-gajah-alami-patah-tulang-rusuk-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke