Salin Artikel

Ricky Kambuaya Awalnya Dilarang Main Bola Sebelum Selesaikan Kuliah, Kini Bersinar di Piala AFF 2020

SORONG,KOMPAS.com-Jelang partai pamungkas final Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand, keluarga besar Ricky Kambuaya di Sorong, Papua Barat berdoa dan berharap skuad Garuda mampu  memberikan kemenangan untuk masyarakat Indonesia.

Aroses Kambuaya (27), kakak kandung dari Ricky Kambuaya mengucap syukur dan bangga adiknya Ricky Kambuaya dipercaya bermain di timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

Ricky Kambuaya adalah anak kedua dari empat bersaudara. Sejak duduk di bangku SMP, dia sudah bermain sepak bola di lingkungan tempat tinggalnya.

Menurut cerita sang kakak,sejak almarhum bapaknya masih ada, Ricky Kambuaya selalu bermain bola.

Sang bapak selalu mendampingi sebagai pelatih dan memberikan doa bagi Ricky.

Aroses mengatakan, salah satu berkat dari Tuhan, walaupun sang ayah sudah tiada namun tetap bapak bersama keluarga, terutama Ricky.

"Harapan saya dengan keluarga, timnas Indonesia bisa juara memperoleh kemenangan juara satu dan bisa lebih baik ke depannya.Terakhir saya telepon dengan adik saya Ricky tanggal 27 Desember 2021, kebutulan sama teman-teman habis Natal kita cerita dan bercanda memberikan dukungan baginya."ujar Aroses Kambuaya ketika ditemui Kompas.com di sebuah tempat nonton bareng di Komplex Worot City Kamis (29/12/2021).

Berada di tengah keluarga sederhana, Ricky Kambuaya dikenal sangat pendiam tetapi mempuyai keinginan tinggi untuk bermain bola.

Dia pun didorong oleh pelatih lokal Worcith FC Epiz Jitmau hingga berkarir di dunia sepak bola dan berprestasi.

"Dari keluarga secara umum kami berpikir untuk sekolah harus sampai selesai,tidak pernah berpikir untuk olahraga, usaha rata-rata kita di Sorong harus sarjana."ucapnya.

Awalnya kepergian Ricky Kambuaya ke Mojekerto sempat dilarang oleh orangtua dan keluarga.

Namun, ia mengambil keputusan sendiri ke Mojekerto.

Setelah tiba, Ricky menelepon orangtua bahwa dia sudah berada di Mojokerto. Orangtua dan keluarga besar akhirnya mendukung meski harapan orangtua, Ricky harus menyelesaikan kuliahnya.

Sementara Epiz Jitmau (38) salah satu pelatih bola yang pertama kalinya mengangkat karir Ricky Kambuaya menceritakan, Ricky mulai bermain bola saat duduk di bangku kelas 2 hingga 3 SMP.

"Secara kebetulan Ricky mendampingi temannya untuk menonton pertandingan sepak bola, namun di saat itu kebetulan kami kekurangan pemain sehingga saya membuka sepatu bola saya dan berikan ke dia (Ricky) untuk bermain," kata Epiz Jitmau.

Penampilan Ricky dalam bermain bola yang sangat baik membuat Epiz menariknya ke klub yang ia latih yakni Resort dan Worhcit City.

Karir Ricky pun naik di berbagai turnamen sepak bola, baik di Sorong maupun di luar kota.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/29/092030178/ricky-kambuaya-awalnya-dilarang-main-bola-sebelum-selesaikan-kuliah-kini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke