Salin Artikel

Mengenal Rumah Kebaya, Rumah Adat Betawi, Ornamen, dan Keunikannya

KOMPAS.com - DKI Jakarta yang dikenal sebagai kota megapolitan tak bisa lepas dari keberadaan budaya Betawi.

Salah satu ragam hasil budaya yang mulai tergusur oleh pembangunan kota Jakarta adalah bangunan tradisional atau rumah adat betawi.

Padahal, gaya bangunan atau arsitektur rumah adat dari Betawi memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan rumah tradisional daerah lain.

Hal ini membuat rumah adat Betawi menjadi sangat istimewa sehingga masuk dalam warisan budaya tak benda yang pelestariannya diatur oleh pemerintah daerah.

Rumah Adat Betawi

Melansir dari laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Rumah Kebaya adalah nama rumah adat Betawi.

Nama Rumah Kebaya berasal dari bentuk atap rumahnya yang dari samping terlihat seperti lipatan kebaya.

Selain dikenal sebagai Rumah Kebaya, bangunan tradisional ini juga dikenal sebagai Rumah Bapang.

Atap Rumah Kebaya berbentuk seperti pelana yang dilipat dengan material atap terbuat dari genteng.

Sementara pondasi bangunan dibuat menggunakan susunan batu kali yang menyokong tiang-tiang rumah.

Bentuk Rumah Adat Betawi

Selain bentuk asli Rumah Kebaya, ada dua macam bentuk lain dari rumah adat Betawi yang merupakan percampuran dengan budaya luar.

1. Rumah Gudang

Rumah Gudang disebut memiliki pengaruh bentuk arsitektur Belanda pada struktur atap rumah yang kompleks berbentuk kuda-kuda.

Sementara bagian depan terdapat atap miring yang berfungsi sebagai penahan cahaya matahari dan hujan untuk ruang depan yang selalu terbuka.

Bentuk ruang bagian dalam Rumah Gudang adalah segi empat yang memanjang dari depan hingga belakang.

2. Rumah Joglo

Selain pengaruh dari Belanda, ada juga bentuk rumah adat dari Betawi yang dipengaruhi oleh kebudayaan jawa.

Bentuk rumah Joglo yang umum ditemui di Pulau Jawa juga ditemui dalam beberapa bentuk rumah adat Betawi.

Bedanya, Joglo ala Betawi ini tidak menunjukkan secara tegas tiang-tiang utama seperti yang biasa ditemukan pada berbagai rumah adat dari Jawa.

Selain itu, struktur kuda-kuda pada atap juga hanya bisa ditemui pada rumah adat Betawi saja.

Rumah adat Betawi yang terbuat dari kayu memiliki ornamen khas yang memberikan sisi estetik pada bangunan.

Ornamen hiasan Gigi Balang umumnya menghiasi bagian ujung atap atau lisplang rumah adat dari Betawi yang menjadi ciri khas tersendiri.

Dikutip dari laman Jakarta Tourism, Gigi Balang berasal dari kayu panjang dengan pola segitiga dan aksen lubang berbentuk bulat.

Motif Gigi Balang antara lain wajik, wajik susun dua, potongan waru, dan kuntum melati.

Pesan yang terkandung dari Gigi Balang adalah pertahanan yang kuat dalam hidup yang jadi falsafah hidup orang Betawi.

Sementara pada Pergub No.17/2017 tentang Ikon Budaya Betawi, dijelaskan bahwa arti ornamen gigi balang adalah sebagai lambang gagah, kokoh dan berwibawa.

Sumber:

https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/2021/10/Ragam-Arsitektur-Rumah-Adat-Betawi

https://www.jakarta-tourism.go.id/news/2018/02/rumah-kebaya

https://www.jakarta-tourism.go.id/news/2018/02/gigi-balang

https://regional.kompas.com/read/2021/12/28/211252178/mengenal-rumah-kebaya-rumah-adat-betawi-ornamen-dan-keunikannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke