Salin Artikel

Tangis Pecah Saat Jenazah Mulachela Tiba di Lombok

Peti jenazah Syeh Mulachela (38), salah satu TKI asal Lombok yang meninggal dalam insiden kapal tenggelam di perairan Tanjung Balai, Bukit Tinggi, Johor, Malaysia itu tiba di rumah duka.

Sukmawati (60), sang ibu, tampak lemas begitu peti jenazah putra keduanya disemayamkan di rumah. Berkali-kali Sukmawati memeluk peti jenazah dan memanggil nama putranya.

"Anak....anakku, Ya Allah, Nak...," rintih Sukmawati.

Sempat menelepon

Sukmawati menuturkan, sangat terkejut mendengar kabar kematian putra yang dicintainya di Johor, Malaysia.

Sebab, sebelumnya Mulachela berangkat ke Bangka Belitung, Sumatra untuk bekerja di perkebunan jambu kristal.

Namun beberapa hari sebelum kejadian tragis itu, putranya menelpon, mengabarkan akan ke Malaysia untuk mengadu nasib dengan gaji yang jauh lebih besar yaitu Rp 10 juta per bulan.

"Kami semua tak izinkan, tapi bagaimana caranya, dia tiba-tiba sudah berangkat karena ajakan kawannya dan kami dengar kabar dia korban kapal tenggelam di Johor, Malaysia," kata Sukmawati pilu.

Tangis Sukmawati dan keluarga kembali pecah ketika jenazah dibawa ke masjid untuk dishalatkan dan dimakamkan di pemakaman umum Desa Kopang Rembiga.

Kedatangan jenazah TKI Mulachela dikawal langsung oleh petugas dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Mereka langsung melakukan serah terima dengan pihak keluarga.

Jenazah Mulachela adalah satu dari enam jenazah TKI lainnya yang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kapal tenggelam di Johor, Malaysia.

Selain Mulachela, dua jenazah juga dipulangkan langsung dari Batam menuju Jakarta dan ke Bandara Internasional Lombok, Jumat (24/12/2021) siang pukul 13.00 Wita.

Dua jenazah lainnya adalah Bangsal Udin Basar, asal Dusun Balen Along, Desa Kawo, Lombok Tengah dan Ahmad Abdullah Fatoni, asal Desa Kuang Baru, Kecamatan Sakura, Lombok Timur.

"Dapat dibayangkan, kapal kecil diisi puluhan orang, kemudian ombak besar, jadi kapal itu mudah sekali tenggelam, dan TKI kita adalah orang yang rentan karena itu kita berharap aparat kita yang ada di Indonesia dan di Malaysia bisa melakukan penyelidikan terkait kejadian ini," ujar Yudhi.

Dari 64 orang tersebut tercatat, 11 orang dilaporkan meninggal dunia, 7 di antaranya asal Lombok, NTB.

Sedangkan lima orang lainnya berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Riau.

Adapun 13 lainnya dilaporkan selamat dan 9 di antaranya berasal dari Lombok, NTB.

"Yang hilang 30 orang belum diketahui keberadaannya, pencarian masih dilakukan oleh SAR Malaysia dan SAR Indonesia," kata Yudhi.

Sejauh ini pihak BP2MI NTB mencatat, 4 TKI lainnya yang meninggal dunia dan jenazahnya tiba Sabtu (25/12/2021) adalah Sopian asal Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Julianingsih asal Desa Dasan Borok, Kecamatan Suralaga.

Kemudian, Herman asal Desa Keruak, Juminah asal Desa Aik Dewa, Kecamatan Pringgasela. Ketiganya berasal dari Kabupaten Lombok Timur.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/24/205729678/tangis-pecah-saat-jenazah-mulachela-tiba-di-lombok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke