Salin Artikel

Cerita Devany, Mahasiswa Unej yang Kehilangan 7 Keluarga Saat Letusan Semeru

Tak terkecuali keluarga Devany Ramadhani, warga Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Tujuh orang keluarganya hilang dan hanya tiga orang yang telah ditemukan.

“Saat kejadian letusan Gunung Semeru itu, saya masih di Jember,” kata dia pada Kompas.com via telepon Selasa (14/12/2021).

Berangkat menuju ke Lumajang

Sewaktu Semeru meletus, dia tidak pulang ke Lumajang karena masih ada kegiatan di kampusnya, Universitas Jember.

Mendapat kabar Gunung Semeru erupsi, Devany ikut merasa panik.

Dia meminta keluarganya langsung mengungsi di rumah saudaranya yang ada di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.

Namun, saat keluarga tiba di Jember, ada anggota keluarganya yang hilang dan tidak ditemukan.

“Saya sama keluarga berangkat lagi ke Lumajang Minggu Subuhnya,” tutur dia.

Cari anggota keluarganya

Dia mulai mencari tujuh orang keluarganya yang hilang. Mulai dari dua sepupunya hingga pamannya. Namun, upaya pencarian itu tidak berhasil.

Setelah itu, Devany dan keluarganya menempati posko pengungsian selama lima hari.

Sebab, BNPB menetapkan siaga waspada. Dia pun tinggal di tempat tersebut sambil menunggu keadaan membaik.


Setelah itu, dirinya kembali ke rumah untuk melihat kondisi dan mencari keluarganya.

“Tiga hari kemudian saya kembali ke rumah untuk melihat kondisi,” tambah dia.

Devany bersama keluarganya juga terus mencari tujuh keluarga tersebut.

Namun yang ditemukan hanya tiga orang, yakni dua sepupu yang seumuran dengan dirinya sereta pamannya.

“Yang empat orang masih belum ditemukan,” ujar dia.

Dia mengaku, rumahnya sangat dekat sekali dengan aliran lahar erupsi Gunung Semeru, sekitar 500 meter. Rumah keluarganya berderetan panjang.

Akibatnya, rumah tersebut tertimbun abu vulkanik Gunung Semeru.

“Alhamdulillah bapak dan ibu saya selamat,” tutur dia,

Pekerjaan keluarganya merupakan penambang pasir di kawasan tersebut. Dirinya tetap berupaya agar keluarga yang hilang bisa ditemukan.

Sekarang, Devany baru selesai membersihkan rumahnya yang tertimbun abu vulkanik.

Keluarganya berencana untuk menempati rumah tersebut.

“Rumah sudah dibersihkan. Ini baru sekarang selesai,” tambah dia.

Devany sendiri ingin keluarganya menempati rumah baru saat relokasi dilakukan oleh pemerintah.

Namun, ada keluarganya yang ingin tetap kembali menempati rumahnya.

“Maunya saya ingin relokasi seperti anjuran pemerintah. Tapi karena udah lingkungan sejak kecil, tidak mudah untuk pindah,” papar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/15/050000378/cerita-devany-mahasiswa-unej-yang-kehilangan-7-keluarga-saat-letusan-semeru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke