Salin Artikel

Viral, Pasangan Menikah di Tengah Kepungan Banjir, Keluarga Mempelai Saling Gendong dan "Nyeker"

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sepasang pengantin di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, melangsungkan pesta pernikahan mereka di tengah kepungan banjir yang melanda wilayah tersebut.

Keluarga mempelai pun terpaksa saling gedong agar tidak basah kuyup di jalan.

Sementara, rombongan pengantar pengantin harus mengangkat sarung atau pakaian di atas lutut agar tidak kebasahan.

Video kedua mempelai ini pun menjadi viral setelah diunggah warganet di sejumlah akun media sosial.

Video amatir yang merekam momen pernikahan sepasang pengantin ini terpaksa harus melewati banjir saat menggelar pesta pernikahan di Jalan Empang Rea Barat, Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi barat.

Dalam rekaman video amatir ini terlihat kedua mempelai yang masih mengenakan pakaian adat Mandar ini berjalan melewati banjir untuk melanjutkan acara prosesi mapparola atau mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai pria.

Sejumlah warganet pun memperikan ucapan selamat kepada kedua mempelai.

Salah seorang kerabat yang juga paman mempelai pria, Ilman mengatakan, pesta pernikahan ini terpaksa digelar di tengah banjir lantaran hujan tak kunjung reda.

Sementara jadwal pernikahan tak mungkin ditunda karena undangan sudah terlanjur dibagikan kepada sahabat dan handai taulan.

“Pernikahan tetap dilakukan meski di kepung banjir, karena jauh hari sebelumnya pesta pernikahan ini sudah dijadwalkan,” tutur Ilman, salah satu kerabat mempelai pria.


Keluarga "nyeker"

Tetangga mempelai wanita, Riani yang ikut mengantar kedua pasangan pengantin baru ini mengatakan, semua tamu undangan dan keluarga yang mengantar pengantin ke rumah mempelai pria tidak satu pun pakai sepatu atau sandal.

Semua anggota rombonga berjalan kaki telanjang sambil mengangkat celana atau gaun busana agar tidak sampai menyentuh banjir.

“Rombongan pengantar pengantin terpaksa gulung celana atau gaun pengantin yang mereka kenakan agar tidak terendam banjir,” kata Riani.

Diketahui, mempelai pria bernama Aco, warga asal Desa Salurihan Kanusuang, sementara mempelai wanita bernama Yulan berasal dari Rea Barat.

Pernikahan kedua pasangan ini berlangsung pada hari Sabtu tanggal 8 Desember lalu di Desa Patampanua yang digelar meriah dalam balutan pesta adat Suku Mandar.

Kedua pengantin ini tidak menyangka jika video pernikahannya akan viral setelah diunggah warganet ke sejumlah akun media sosial.

Mereka berharap momen pernikahan mereka bisa membawa berkah dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/11/171117478/viral-pasangan-menikah-di-tengah-kepungan-banjir-keluarga-mempelai-saling

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke