Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kisah Pilu Orangtua Korban Perkosaan Guru Pesantren | Wali Kota Bandung Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Belasan santriwati asal Garut, Jawa Barat, menjadi korban perkosaan yang dilakukan HW, guru pesantren mereka di Cibiru, Bandung.

Sebuah momen memilukan terjadi saat para orangtua korban bertemu dengan putrinya yang menjadi korban perkosaan.

Akibat perbuatan HW, beberapa korban perkosaan tersebut hamil dan telah melahirkan bayi.

Berita populer lainnya adalah seputar kabar meninggalnya Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Oded berpulang pada Jumat (10/12/2021).

Beberapa saat sebelum meninggal, Oded dikabarkan sempat pingsan.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut Diah Kurniasari Gunawan mengisahkan momen pilu saat orangtua korban perkosaan guru pesantren di Bandung bertemu dengan putri mereka.

Menurut Diah, para orangtua korban perkosaan merasakan betul kekecewaan, kemarahan, dan perasaan yang berkecamuk.

"Rasanya bagi mereka mungkin dunia ini kiamat, ada seorang bapak yang disodorkan anak usia 4 bulan oleh anaknya, enggak, semuanya nangis," ujarnya.

Diah mengatakan, selain berat menerima kenyataan anaknya jadi korban, para orangtua juga kebingungan membayangkan masa depan anak-anaknya.

"Sama, kita semua juga marah pada pelaku setelah tahu ceritanya dari anak-anak, sangat keterlaluan, kita paham bagaimana marah dan kecewanya orangtua mereka," ucapnya.

Baca selengkapnya: Orangtua Santriwati Korban Perkosaan Guru Pesantren Menangis Saat Disodori Bayi 4 Bulan oleh Anaknya, Dunia Serasa Kiamat...

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (10/12/2021).

Kabar dukacita ini dikonfirmasi oleh Sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Bandung Didik.

"Iya benar, di Rumah Sakit Muhammadiyah," ungkapnya, Jumat.

Berdasarkan informasi, Oded sempat pingsan sebelum akhirnya meninggal dunia.

Baca selengkapnya: Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia

Seorang kakek melempar gulungan kertas ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Peristiwa ini terjadi saat Jokowi mengunjungi lokasi bencana Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Iqbal Zamzami, seorang warga di Kabupaten Lumajang, membenarkan soal kejadian itu.

"Bahwa itu benar, valid bahwa itu terjadi di Kabupaten Lumajang pada waktu Presiden Jokowi melakukan kunjungan pada masyarakat terdampak Semeru," tuturnya, Kamis (9/12/2021).

Iqbal yang merupakan relawan posko pengungsian korban awan panas Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro, mengaku sudah mengonfirmasi kejadian itu kepada sejumlah pihak.

Namun, hingga kini, dia tidak mengetahui maksud kakek tua yang melempar gulungan kertas ke Jokowi.

Baca selengkapnya: Misteri Gulungan Kertas yang Dilempar Seorang Kakek ke Jokowi di Tengah Penjagaan Paspampres

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunggah sebuah foto seekor ikan mas berukuran besar yang diselamatkan warga dari lokasi bencana Gunung Semeru.

Dalam unggahan di akun Instagram Khofifah itu, terlihat seorang pria berkopiah hitam mengenakan atasan berwarna hijau sedang menggendong ikan mas berukuran besar.

Mulut ikan mas itu tampak kotor tertutup lumpur.

Foto yang diunggah Khofifah tersebut dibenarkan oleh seorang jurnalis, Faiq Azmi, yang tengah bertugas di lokasi daerah terdampak awan panas guguran Semeru.

Menurutnya, foto itu diambil di wilayah Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021).

"Saya lihat sendiri ada seorang pria berlari membawa ikan berukuran besar di kampung Renteng sekitar jam 10 pagi," jelasnya, Kamis (9/12/2021) malam.

Baca selengkapnya: Seekor Ikan Mas Selamat dalam Bencana Gunung Semeru, Khofifah: Padahal Hampir Semua Tempat Tertutup Abu Vulkanik

Sejumlah keanehan ditemukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Garut terkait pesantren di Cibiru, Bandung, Jawa Barat.

Di pesantren tersebut, 12 santriwati diperkosa oleh seorang guru berinisial HW.

Ketua P2TP2A Garut Diah Kurniasari Gunawan menyampaikan, salah satu keanehan di pesantren tersebut adalah pengajar di sana hanya HW seorang.

Jikalau ada guru lain yang datang, tidak tentu waktunya dan hanya bersifat guru panggilan. Ini tidak seperti sekolah atau pesantren pada umumnya.

"Sisanya (waktu), mereka masak sendiri, gantian memasak, tidak ada orang lain lagi yang masuk pesantren itu," bebernya kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).

Baca selengkapnya: Keanehan Pesantren yang 12 Santriwatinya Diperkosa Guru: Ada Iming-iming Biaya Gratis, Ada SD-SMP tapi yang Lulus Tak Berijazah

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang; Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana; Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Apillia Ika, Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/11/060400678/-populer-nusantara-kisah-pilu-orangtua-korban-perkosaan-guru-pesantren-wali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke