Salin Artikel

Gara-gara Asmara, Pria di Palembang Nyaris Tewas Dibacok 2 Pemuda

PALEMBANG,KOMPAS.com - Seorang pria di Palembang, Sumatera Selatan berinisial PB (17) nyaris tewas usai dibacok oleh dua pemuda yakni MF (19) dan R (18) karena dipicu persoalan asmara.

Akibatnya, kedua pelaku itu pun kini ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Ilir Timur II Palembang usai dilaporkan oleh korban, Jumat (10/11/2021).

Kapolsek Ilir Timur II Palembang Kompol Yuliansyah mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Rabu (6/10/2021) pukul 22.00 WIB di Jalan Sultan Syahril, Kelurahan 5 Ilir.

Mulanya, pelaku MF mengaku kesal terhadap korban karena PB sering mengirim pesan WhatsApp kepada teman perempuannya dengan memberi perhatian lebih.

Sehingga, MF yang terbakar emosi lalu mengajak R untuk mencari PB yang sedang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Dua pelaku ini saat menemui korban membawa senjata tajam. Tanpa basa-basi ketika bertemu di TKP korban langsung dibacok hingga mengalami luka di bagian tangan untuk memberikan pelajaran," kata Yuliansyah saat melakukan gelar perkara.

PB yang terkena bacokan terjatuh bersimbah darah akibat luka yang dialaminya.

Sementara, MF dan R langsung melarikan diri usai melakukan aksinya tersebut.

Setelah dua bulan menjadi buronan, keberadaan, kedua tersangka ini pun tercium oleh polisi sampai keduanya berhasil ditangkap.

Dari hasil pemeriksaan, motif penganiayaan itu dilatarbelakangi dendam asmara.

"Barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan oleh tersangka sudah dibuang. Selama pelarian kedua tersangka ini selalu berpindah-pindah sampai akhirnya kita tangkap di Palembang," ujarnya.


Kesal dengan perhatian korban 

Sementara, pengakuan tersangka MF, yang membuatnya kesal adalah korban PB mengirim pesan WhatsApp bernada perhatian terhadap teman perempuannya.

Hal itu menurutnya sudah di luar batas hingga ia nekat menemui korban.

"Saya waktu itu hanya ingin melukainya agar tidak ganggu pacar saya lagi. Dia suka kirim chat, sudah makan belum, lagi ngapain, jadi sok perhatian," katanya.

Saat kejadian berlangsung, kata MF, R yang melakukan eksekusi. Sementara, ia berjaga di atas motor menunggu sahabatnya tersebut.

"Korban jatuh kena (bacok) di punggung sama tangan, setelah itu kami langsung kabur senjata kami buang ke sungai," ungkapnya.

Sedangkan R mengaku, ia nekat membantu MF melukai PB karena telah berteman sejak lama.

Rasa perkawanan itu yang membuatnya nekat mengeksekusi PB.

"Selama ini MF juga sering membantu saya, jadi saya juga mau membantunya," ungkap R.

Atas perbuatannya, dua sekawan ini pun terancam dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau pasal 80 ayat 1 UU RI No 35 tahun 2004 tentang perlindungan anak dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/10/173144678/gara-gara-asmara-pria-di-palembang-nyaris-tewas-dibacok-2-pemuda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke