Salin Artikel

Trauma Letusan Gunung Semeru, Darmuji Pilih Mengungsi ke Jember: Kami Bingung dan Ketakutan

Darmuji mengaku trauma dan khawatir dengan adanya erupsi susulan. 

Warga Dusun Bulak Manggis, Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro, Lumajang itu memlih mengungsi ke rumah saudaranya di Dusun Krajan C, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember. 

“Tak ada yang menyangka bakal terjadi letusan, kami saat itu beraktivitas seperti biasa,” kata Darmuji pada Kompas.com saat ditemui di rumah kerabatnya, Rabu (8/12/2021).

Saat itu, kata dia, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas Gunung Semeru sekitar pukul 15.00 WIB.

Suara gemuruh itu menyerupai suara pesawat yang terbang rendah.

Mendadak, asap hitam dan panas langsung menyelimuti rumah warga dalam waktu sekejap.

Seketika itu pula, suasana sore berubah menjadi gelap gulita seperti malam hari. Bahkan, listrik langsung padam yang membuat susasana semakin mencekam. 

Hanya terdengar suara warga dan anak-anak berteriak karena kebingungan.

Berlari ke masjid

Dalam kondisi itu, Darmuji bersama keluarga dan tetangganya berupaya menyelamatkan diri.

Dia meninggalkan rumah melawan kegelapan menuju masjid yang jaraknya tak terlalu jauh.

“Saat itu kami benar-benar bingung dan ketakutan,” ucapnya.

Ketika tiba masjid, tempat ibadah itu itu sudah dipenuhi warga yang juga mencari perlindungan.

Di sana banyak anak yang menangis. Sementara warga berzikir dan azan terus dikumandangkan tanpa henti serta memohon keselamatan pada Allah SWT.

Darmuji mengaku merasa sangat ketakutan, namun satu sisi dia harus menenangkan anak-anak dan keluarganya.

Ia sedikit bernapas lega ketika melihat lampu sorot kendaraan truk yang melintas di dekat masjid.

Darmuji bersama warga lainnya langsung naik ke truk itu. Padahal, mereka tak tahu kemana truk itu hendak pergi.

Bagi Darmuji, yang terpenting saat itu dirinya dan keluarga bisa selamat dan menjauh dari erupsi Gunung Semeru.

“Alhamdulillah, kami selamat setelah meninggalkan kampung kami,” tutur dia.

Kini lima hari sudah Darmuji bersama keluarganya mengungsi ke rumah kerabatnya bernama Intan, di Jember. Dia bersama 23 orang kerabatnya berasal dari dusun yang sama.

Darmuji mengaku akan tinggal sementara di tempat itu sampai kondisi di Lumajang benar-benar aman.

"Ada pengungsi dewasa 19 orang, anak-anak empat orang, bersama bayi umur 3 tahun,” jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/12/08/090036678/trauma-letusan-gunung-semeru-darmuji-pilih-mengungsi-ke-jember-kami-bingung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke