Salin Artikel

31 Desa/Kelurahan di Lamongan Dipilih Jadi "Pilot Project" Program Cinta Statistik, Ini Tujuannya

Ada 27 desa dan empat kelurahan, yang dipilih sebagai pilot project program desa cinta statistik itu.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, pencanangan program desa cantik ini bertujuan untuk membina, membangun, serta meningkatkan kompetensi aparatur desa setempat agar mampu memahami statistik di Kabupaten Lamongan.

"Dari delapan indikator Monitoring Center for Prevention (MCP) yang dilakukan oleh bidang Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi KPK, di mana Kabupaten Lamongan masuk peringkat pertama Jawa Timur, salah satu yang dinilai adalah manajemen pemerintahan desa," ujar Yuhronur saat pencanangan Desa Cantik di Pendopo Lokatantra, Kamis (2/12/2021).

Yuhronur menilai, desa saat ini tidak lagi sekadar menjadi obyek, tetapi sudah menjadi subjek krusial sebagai ujung tombak pembangunan nasional.

Oleh karena itu, berbagai kebijakan dan pembangunan yang dilakukan harus mampu menjawab permasalahan yang sedang terjadi di desa.

Desa maupun kelurahan harus memiliki data yang lengkap dan akurat, sehingga program-program yang ditawarkan nantinya dapat menjadi tepat sasaran.

Untuk itu, dipilih 27 desa dan empat kelurahan yang didapuk sebagai pilot project program Desa Cantik.

Desa dan kelurahan yang dipilih diharapkan mampu mengembangkan potensi dengan memanfaatkan data yang lengkap secara akurat.

"Pencapaian kinerja pembangunan tidak akan dapat berhasil dengan baik, tanpa ada dukungan data yang akurat. Terima kasih kepada BPS Jawa Timur maupun BPS Lamongan, atas program yang baik ini," ucap Yuhronur.

Adapun desa dan kelurahan di Lamongan yang dipilih dalam pilot project Desa Cantik meliputi, Desa Sukorame di Kecamatan Sukorame, Desa Songowareng di Kecamatan Bluluk, Desa Lamongrejo di Kecamatan Ngimbang, Desa Ardirejo di Kecamatan Sambeng, Desa Tugu di Kecamatan Mantup, Desa Puter di Kecamatan Kembangbahu, Desa Deketagung di Kecamatan Sugio, Desa Blawirejo di Kecamatan Kedungpring.

Lalu, Desa Yungyang di Kecamatan Modo, Kelurahan Babat dan Desa Plaosan di Kecamatan Babat, Desa Ngambeg di Kecamatan Pucuk, Desa Surabayan di Kecamatan Sukodadi, Kelurahan Banjarmendalan dan Desa Made di Kecamatan Lamongan Kota, Desa Bakalanpule di Kecamatan Tikung, Desa Dermolemahbang di Kecamatan Sarirejo, Desa Deketwetan di Kecamatan Deket, Desa Soko di Kecamatan Glagah, Desa Banjarrejo di Kecamatan Karangbinangun.

Kemudian, Desa Wangunrejo di Kecamatan Turi, Desa Mungli di Kecamatan Kalitengah, Desa Banjarmadu di Kecamatan Karanggeneng, Desa Bukutengger di Kecamatan Sekaran, Desa Ngayung di Kecamatan Maduran, Desa Brangsi di Kecamatan Laren, Desa Solokuro di Kecamatan Solokuro, Kelurahan Blimbing dan Desa Sendangagung di Kecamatan Paciran, Kelurahan Brondong dan Desa Lembor di Kecamatan Brondong.

Yuhronur berharap, keberhasilan desa maupun kelurahan yang dipilih sebagai pilot project dalam program ini dapat menjadi contoh. Sehingga, perencanaan pembangunan di setiap desa dan kelurahan tepat sasaran.

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan mengapresiasi kecepatan Pemkab Lamongan dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencapai 72,58. Angka itu melampaui capaian IPM Jawa Timur dan nasional.

Dadang juga mengapresiasi keberanian Lamongan dalam membuat program desa canti di setiap kecamatan.

"Ada 31 desa/kelurahan yang dicanangkan menjadi pilot project Desa Cantik, semoga ini menjadi langkah nyata pembangunan Lamongan untuk dapat menyejahterakan masyarakat," kata Dadang. 

https://regional.kompas.com/read/2021/12/02/152719778/31-desa-kelurahan-di-lamongan-dipilih-jadi-pilot-project-program-cinta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke