Gas yang keluar rupanya juga mudah terbakar.
Bukan kejadian pertama
Kepala Desa Tegalbang Yudi mengemukakan, fenomena pengeboran sumur hingga mengeluarkan gas bukan kali pertama terjadi di Desa Tegalbang.
Menurutnya, peristiwa yang sama pernah terjadi di sekitar bangunan SPBU dan lokasi pergudangan.
Saat itu, pihak terkait sudah mengambil langkah untuk menghentikan gas.
"Dulu yang di titik lokasi SPBU dan pergudangan, lubang sumur bor ditutup menggunakan cor semen," katanya, Minggu (28/11/2021).
Minta pemerintah lakukan penelitian
Terhadap fenomena yang terjadi beberapa kali, Yudi mendesak pemerintah mengambil langkah.
Dia berharap pemerintah daerah melakukan pengecekan dan penelitian.
"Ya kalau memang itu memiliki manfaat besar, bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan warga sekitar," katanya.
Ada tekanan kuat ketika digali
Sumur bor warga yang mengeluarkan lumpur hingga gas itu menghebohkan warga.
Pemilik sumur bor Lik Raharjo menjelaskan, mulanya pekerja sengaja melakukan pengeboran untuk mencari sumber air bersih pada Kamis (25/11/2021).
Setelah beberapa waktu kemudian, kedalaman sumur mencapai 120 meter.
Saat itu, tukang merasakan ada tekanan kuat di bagian bawah sumur itu.
Lumpur tiba-tiba keluar dari dalam sumur diikuti bau menyengat seperti aroma gas karbit.
"Saat dicek oleh tukang bor, ternyata lumpurnya bercampur gas dan terbakar ketika dipantik dengan korek api," kata Lik Raharjo, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (28/11/2021).
Lantaran takut membahayakan, tukang bor pun menghentikan aktivitas pengeboran sumur.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tuban, Hamim | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
https://regional.kompas.com/read/2021/11/29/113456078/sumur-bor-di-tuban-keluarkan-lumpur-dan-gas-mudah-terbakar-kades-sebut