Salin Artikel

Rumah Masih Terendam Banjir, 190 Warga Margadana Tegal Bertahan di Pengungsian

TEGAL, KOMPAS.com - Sedikitnya 190 warga dari tiga kelurahan di Kecamatan Margadana, Kota Tegal, masih bertahan di pengungsian Pendapa Kecamatan akibat rumahnya masih terendam banjir, Selasa (23/11/2021) petang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal Andri Yudi Setiawan mengatakan, mereka yang masih mengungsi paling banyak berasal dari Kelurahan Sumurpanggang yakni 128 jiwa.

"Kemudian 57 warga Pesurungan Kidul, dan 5 warga Kelurahan Krandon. Jadi ada tiga kelurahan paling terdampak," kata Andri, kepada wartawan, Selasa (23/11/2021) petang.

Dikatakan Andri, hingga pukul 18.30 WIB, air mulai surut di Kelurahan Sumurpanggang dan Pesurungan Kidul yang sebelumnya terdampak luapan sungai Kali Kemiri sejak dini hari.

"Untuk Kelurahan Sumurpanggang dan Pesurungan Kidul sebagai dampak limpas Sungai Kemiri kondisi saat pukul 18.30 WIB berangsur surut yakni air di ketinggian 30- 40 sentimeter (cm)," terang Andri.

Andri mengatakan, untuk wilayah kelurahan Krandon, pihaknya masih melakukan pemantauan karena dilaporkan air belum juga surut.

"Wilayah Kelurahan Krandon, kenaikan banjir akibat limpas Bendung Danawarih Kabupaten Tegal. Saat ini masih selalu dipantau Satgas Pusdalops PB dan TRC BPBD," ungkap Andri

Ditambahkan Andri, logistik untuk para pengungsi telah didistribusikan dari pihak kecamatan, kelurahan, Baznas, PMI, IPKM kelurahan setempat, hingga TNI-Polri.

"Jadi memang ada ratusan rumah terendam, paling tinggi 60 cm di wilayah RW 01 Kelurahan Sumurpanggang," ujar Yudi.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Tegal, Jawa Tengah, semalaman membuat Sungai Kali Kemiri meluap hingga merendam ratusan rumah warga di sekitarnya, Selasa (23/11/2021).

Karena tak kunjung surut hingga sore hari, sejumlah warga mengungsi.

Salah satunya di Pendapa Kecamatan Margadana yang menjadi tempat pengungsi di wilayah itu.

Warga Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Wahidin (36) mengatakan, hujan deras disertai kilatan petir terjadi sejak sekitar pukul 22.00 WIB Senin (22/11/2021) hingga Selasa (23/11/2021) pukul 02.00 WIB.

"Utamanya warga Jalan Ponorogo, Sumurpanggang. Air sungai meluap sekitar pukul 01.30 WIB ke jalanan dan masuk ke permukiman warga. Sedangkan air masuk ke dalam rumah saya sekitar pukul 03.30 WIB," kata Wahidin kepada Kompas.com.

Pantauan Kompas.com, genangan air banyak terlihat di sejumlah wilayah di Kota Tegal. Genangan tak hanya berada di halaman rumah, namun juga jalanan.

Banjir terparah berada di sejumlah kelurahan di Kecamatan Margadana.

Selain Kelurahan Sumurpanggang, Kelurahan Margadana, Cabawan, Krandon, hingga Kaligangsa juga turut dilanda banjir.

Banyak warga selain mengungsi di Pendapa Kecamatan Margadana, ada juga yang sampai mendirikan tenda darurat di pinggir Jalan Raya Pantura.

Tak hanya permukiman warga, jalur alternatif yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Tegal juga lumpuh total akibat terendam air setinggi lebih dari 1 meter di Kelurahan Kalinyamat Kulon tepatnya di underpass jalur kereta api Jakarta- Semarang.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/23/225725878/rumah-masih-terendam-banjir-190-warga-margadana-tegal-bertahan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke