Salin Artikel

Rumah Makan Gratis di Purwokerto, Sediakan 300 Porsi Per Hari, Habis dalam 2 Jam

Bangunan dengan dominasi warna cat biru telur asin itu dilengkapi dengan tempat parkir yang cukup luas.

Ketika masuk ke dalam, terdapat beberapa set meja makan yang tertata rapi seperti layaknya rumah makan.

Sementara di bagian pojok belakang terdapat meja panjang berisi nasi dan berbagai macam lauk pauk serta buah.

Orang-orang yang berdatangan langsung menuju meja panjang tersebut untuk mengambil makanan dan menikmatinya di kursi yang telah disediakan.

Ludes dalam 2 jam

Tempat itu adalah Rumah Makan Gratis Purwokerto. Sesuai namanya, tempat tersebut menyediakan makan gratis untuk masyarakat.

Koordinator Rumah Makan Gratis Purwokerto dr Edy Priyanto menjelaskan, rumah makan tersebut beroperasi sejak Februari 2021.

"Kami buka hari Senin sampai Jumat pukul 11.00 WIB sampai habis. Biasanya cepat sekali enggak sampai dua jam habis," kata Edy saat ditemui, baru-baru ini.

Setiap hari, kata Edy, mereka rata-rata memasak 25 kilogram beras untuk menyedaiakan sekitar 300 porsi makan.

Edy tidak membatasi masyarakat yang ingin menikmati makan gratis. Tidak hanya untuk orang-orang kurang mampu, seperti tukang becak atau pemulung.

"Bebas, dulu aja ada orang naik mobil Alphard, kami tidak masalah. Pada awal-awal (beroperasi) justru banyak yang datang naik mobil," ungkap Edy.


Banyak yang berikan donasi

Edy menduga orang-orang yang naik mobil itu datang karena penasaran. Mereka ingin membuktikan apakah benar-benar gratis atau tidak.

"Yang luar biasa, mereka kemudian memberi donasi, artinya kami dipercaya," ujar Edy.

Pihaknya juga terbuka menerima donasi dari berbagai pihak.

"Kami open donasi dari mana saja, dan terbuka untuk siapa saja. Termasuk orang-orang di sini relawan, tanpa pamrih bahu membahu untuk sistem jariyah," kata Edy.

Awal mula program

Edy menceritakan, program makan gratis sebenarnya telah dimulai sejak 2017 lalu.

Program tersebut diawali dengan menyediakan makan gratis setiap hari Jumat di Masjid Asy-Syifa RSUD Margono Soekarjo.

"Namun karena pandemi masjid ditutup, akhirnya kami turun ke jalan. Banyak masukkan yang kami kasih (bilang) 'kalau Jumat banyak yang memberikan makanan, kalau Senin sampai Kamis kami makan apa?'," kata Edy menirukan ucapan penerima makan gratis.

Edy bersama para sukarelawan lainnya kemudian berpikir untuk membuat rumah makan agar orang yang menbutuhkan makan bisa datang setiap hari.

Ia akhirnya membangun Rumah Makan Gratis Purwokerto di Jalan Mangunjaya.

"Kami berusaha tidak ingin terkesan murahan, tapi juga tidak terlalu mewah, sehingga orang tak sungkan datang ke sini," ujar Edy.

Pihaknya hanya menyediakan makan di tempat.

Namun saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka hanya menyediakan layanan take away.

Namun kini seiring dengan penurunan level PPKM, pihaknya telah membuka kembali layanan makan di tempat dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Menurut Edy setiap hari terdapat sembilan orang sukarelawan yang bertugas memasak dan menghidangkan makanan.

Tak hanya berfungsi sebagai tempat makan, Rumah Makan Gratis Purwokerto juga menjadi tempat untuk kegiatan kemanusiaan lainnya.

"Ini adalah pusat kemanusiaan dari golongan apapun, agama apapun," tandas Edy.

Antara lain kegiatan pengobatan gratis dan donor darah setiap Sabtu.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/20/102358278/rumah-makan-gratis-di-purwokerto-sediakan-300-porsi-per-hari-habis-dalam-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke