Salin Artikel

Kasus Perceraian di Lamongan Meningkat Saat Pandemi, Ada 200 Perkara Tiap Bulan

Faktor ekonomi mendominasi penyebab terjadinya perceraian.

200 kasus per bulan

Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama (PA) Lamongan Mazir mengatakan, selama rentang 2020 kemarin, pihaknya menangani sebanyak kurang lebih 3.000 kasus perceraian.

Tahun ini, dari Januari hingga November 2021, Pengadilan Agama Lamongan menangani 2.600 perkara perceraian.

"Memang ada peningkatan dibanding sebelum pandemi Covid-19. Selama pandemi, kami biasa rata-rata menangani 200-an lebih kasus perceraian setiap bulannya. Bahkan bulan ini, belum sampai akhir November sudah sekitar 250-an kasus yang kami tangani," ujar Mazir saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).

Angka kasus perceraian yang tercatat saat ini, diperkirakan oleh Mazir, masih akan terus meningkat hingga akhir tahun.

Faktor penyebab perceraian

Mazir menjelaskan, kasus perceraian yang terjadi banyak disebabkan karena faktor ekonomi keluarga.

"Banyak faktor yang mempengaruhi, tapi saat ini faktor ekonomi yang mendominasi sekitar 30 persen dari total perkara setiap bulannya. Kemudian baru menyusul faktor-faktor yang lain, seperti pertengkaran dan selingkuh," kata Mazir.

Dari banyak kasus perceraian yang ditangani PA Lamongan, ungkap Mazir, pasangan yang hadir pada saat persidangan mengaku, pendapatan berkurang lantaran telah diberhentikan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

"Kebanyakan pasutri yang bercerai itu masih usia produktif. Masih muda, di bawah 40 tahunan," ucap Mazir.


Sudah lakukan upaya mediasi

Mazir menjelaskan, PA Lamongan sebenarnya sudah berupaya untuk meminimalkan supaya angka perceraian berkurang.

Termasuk, memberikan masukan kepada pasangan suami istri yang sedang berperkara untuk rujuk.

"Setiap kali ada perkara, kami juga selalu mencoba untuk melakukan mediasi. Karena dampak perceraian, dapat berdampak buruk terhadap mental dan perkembangan anak," tutur Mazir.

Dia mengatakan, memang ada pasangan suami istri yang kemudian memikirkan ulang langkah mereka dan akhirnya kembali rujuk.

Tapi banyak juga di antara mereka yang sudah merasa jengah, dan tetap melanjutkan niatnya untuk berpisah.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/19/174322678/kasus-perceraian-di-lamongan-meningkat-saat-pandemi-ada-200-perkara-tiap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke