Seperti Polda Sumut, Akun Twitter Polda Jambi Diretas untuk Sukai Konten Porno

Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Priyanto mengatakan, diduga akun Twitter Polda Jambi diretas untuk me-like konten tak patut tersebut pada Rabu (17/11/2021).

"Jadi ini kayaknya di-hack ini," kata Mulia, Rabu.

Mulia mengatakan, dugaan tersebut didapatkan setelah pihaknya meminta keterangan admin pengelola akun.

Admin tersebut mengaku tidak pernah me-like unggahan apa pun terkait konten porno.

Mulia mengaku selama ini Polda Jambi lebih banyak aktif di akun Instagram dalam memberikan informasi resmi Polda Jambi.

"Sudah saya cek ke adminnya ya, katanya bukan, bukan mereka. Kita enggak pernah ngelike-ngelike gitu," kata Mulia.

"Kalau itu ada upaya pihak luar yang masuknya, sekarang sudah kita reset ulang, jadi itu bukan dari kami itu," ujar Mulia menambahkan.

Saat ini, Subdit Siber Dit Reskrimsus Polda Jambi sedang mendalami terkait hal tersebut.

Aktif di Twitter

Kompas.com mencoba memeriksa unggahan akun Twitter resmi Polda Jambi satu bulan terakhir untuk memeriksa pernyataan kabid humas bahwa sudah cukup lama akun tidak digunakan.

Dari penelusuran, ternyata hampir setiap hari akun resmi tersebut men-tweet kegiatan Polda Jambi.

Sebelumnya, akun Twitter Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polres Bogor Kota juga membuat heboh karena kedapatan menyukai atau me-like konten porno.

Untuk Polres Bogor Kota, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Erdi A Chaniago mengklaim akun media sosial kepolisian selama ini dalam pengawasan ketat.

Penggunaannya pun sesuai dengan etika media sosial dan biasa mengunggah informasi yang berkaitan dengan program-program Polri.

Namun, terkait kehebohan yang terjadi, Erdi menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat.

Sedangkan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengaku, akun Twitter Polda Sumut diretas orang yang tidak bertanggung jawab hingga menyukai konten porno.

"Ya, jadi keterangan admin kita tahun 2020 akun Twitter Polda Sumut diretas orang tidak bertanggung jawab," katanya, dikutip dari Tribun Medan, Senin (15/11/2021).