Rutan Gresik Kelebihan Penghuni hingga 377,5 Persen, 17 Narapidana Dipindahkan

Pemindahan dilakukan karena Rutan Gresik dinilai sudah kelebihan penghuni.

Kepala Rutan Gresik Aris Sakuriyadi mengatakan, sebanyak 17 warga binaan yang dipindah ke Lapas Probolinggo semuanya berjenis kelamin laki-laki. Pemindahan itu dikawal ketat oleh petugas.

"Semuanya napi (narapidana) pria dewasa, ada sebanyak 17 orang," ujar Aris di Gresik, Selasa.

Aris menjelaskan, warga binaan yang dipindahkan itu telah mendapatkan kepastian hukum dari pengadilan negeri. Mereka juga dipastikan dalam kondisi sehat, sebab di Lapas Probolinggo belum memiliki tenaga kesehatan.

"Murni pindahan biasa saja, untuk mengurangi jumlah hunian di Rutan Gresik," ucap Aris.

Sementara Kepala Pengamanan Rutan Gresik Zulfikar Dyabir menambahkan, berdasarkan aplikasi Sistem Data Base Pemasyarakatan (SDP) jumlah penghuni Rutan Gresik sebelum pemindahan itu sebanyak 755 orang.

Padahal, daya tampung maksimal Rutan Gresik hanya 200 warga binaan.

"Rutan Gresik sudah mengalami over kapasitas (kelebihan penghuni) 377, 5 persen. Salah satu upaya kami adalah dengan memindahkan ke lapas terdekat yang statusnya bukan tahanan, dan yang siap menerima adalah Lapas Probolinggo," kata Zulfikar.

Sebelum dipindahkan, 17 warga binaan itu telah menjalani tes usap untuk mengetahui terinfeksi Covid-19 atau tidak. Setelah dipastikan negatif Covid-19, mereka dikirim ke Lapas Probolinggo dengan pengawalan ketat sekitar pukul 05.30 WIB.

Zulfikar mengungkapkan, selain untuk mengurangi jumlah hunian di Rutan Gresik yang sudah kelebihan penghuni. Pemindahan warga binaan juga dilakukan untuk meminimalkan gangguan keamanan dan ketertiban di Rutan Gresik.