Salin Artikel

Minim Perhatian dan Susah Sinyal, Pelajar Ini Sumbangkan Medali KSN Pertama bagi Kaltara

NUNUKAN, KOMPAS.com – Muhammad Nazmy Anshori, pelajar kelas XI SMAN I Nunukan, Kalimantan Utara, meraih medali perunggu pada Kompetisi Sains Nasional (KSN) antar pelajar yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI tahun 2021, pada 7 – 12 November 2021.

Medali tersebut menjadi medali pertama untuk olimpiade sains bagi provinsi termuda di Indonesia ini.

Ditemui di rumahnya di Jalan Sei Bilal Nunukan, Nazmy mengaku cukup terkejut dengan raihan tersebut.

‘’Awalnya saya tidak yakin karena banyak kendala yang dihadapi saat KSN. Baik itu masalah support dari Disdikbud Kaltara, sampai kendala jaringan. Sinyal internet sempat blank saat itu,’’ujarnya, Sabtu (14/11/2021).

Terlepas dari hambatan tersebut, Nazmy mengaku KSN kali ini merupakan salah satu event yang paling dia tunggu sejak ia gagal ikut OSN tingkat SMP pada 2020 lalu.

KSN ini merupakan kali ketiga yang diikutinya. Nazmy memang kerap menjadi perwakilan Nunukan bahkan Kaltara dalam ajang olimpiade sains. Terakhir kali ia ikut Olimpiade Sains IPS di Kota Padang saat masih kelas VII.

ABG yang duduk di kelas XI IPS ini sangat hobi dengan bidang pelajaran ekonomi. Ia bahkan bertekat untuk mempersembahkan medali emas pada even KSN berikutnya.

‘’Selanjutnya saya akan lebih mempersiapkan diri dengan lebih baik. Saya ingin ikut sebagai salah satu peserta KSN yang lolos dan mendapat emas. Saya punya keinginan bisa berlomba di olimpiade sains internasional di China,’’katanya.


Kendala sinyal internet

Nazmy menuturkan, namanya menjadi terkenal di kalangan para juri KSN. Namun bukan karena prestasi atau kemampuannya, melainkan akibat gangguan sinyal internet di Nunukan.

Kendala sinyal yang selalu saja timbul tenggelam membuat namanya berkali kali masuk dan keluar dari monitor perlombaan KSN.

‘’Sampai berkali kali ditegur oleh pengawas. Memang jaringan sempat blank selama tiga hari pertama. Solusinya pihak sekolah membelikan paket data untuk hotspot WiFi,’’tuturnya.

Ia mengakui kondisi tersebut sempat mempengaruhi mental tandingnya. Namun ia menjadikan halangan tersebut sebuah motivasi dengan mensugesti dirinya bahwa prestasi harus menjawab segala keterbatasan tersebut.


Merasa diabaikan Pemprov Kaltara

Nazmy juga menegaskan jika raihan prestasinya menjadi sentilan bagi Pemerintah Provinsi Kaltara yang seakan abai atas perjuangannya.

Padahal kompetisi KSN diikuti oleh seluruh pelajar di 34 provinsi di nusantara dengan peserta sebanyak 228.906 pelajar dari jenjang pendidikan SD sampai SMA sederajat.

Sejak persiapan menuju KSN, Nazmy justru berusaha sendiri dengan mencari sejumlah bahan materi di internet.

Dia mendownload sejumlah hasil penelitian dan disertasi mahasiswa ekonomi beberapa kampus ternama untuk dijadikan referensi.

‘’Ada miskomunikasi dengan Diknas Provinsi, jadi semua persiapan KSN sepenuhnya diserahkan ke sekolah. Bahkan untuk pelatihan di Yogya, semuanya sekolah yang tanggung,’’kata Nazmy.

Di balik keberhasilan Nazmy mempersembahkan medali untuk Kaltara, ada sentuhan tangan dingin dari mentor tim Sagasitas.

Sagasitas adalah sebuah komunitas yang berkonsentrasi dalam pengembangan dan pembimbingan penelitian siswa SMA dan MA di DIY.

Nazmy diminta ke Yogyakarta untuk menerima bimbingan dan pembinaan langsung dari mentor tersebut selama 10 hari sebelum KSN digelar.

‘’Semua diserahkan ke sekolah, belum ada perhatian dari provinsi. Mereka tahu ada olimpiade, tapi memang kenyataannya ya begitu, saya 10 hari dibawa ke Yogya oleh mentor, itu ditembuskan ke provinsi gak ada respon. Akhirnya, semuanya sekolah yang biayai sampai selesai acara,’’katanya lagi.

Provinsi bahkan sempat terlambat mengirimkan link untuk KSN. Hal ini membuat sekolah kembali berinisiatif menghubungi mentor untuk meminta link.

‘’Mentor menghubungi provinsi, akhirnya link-nya dikirim ke sekolah. Semua sekolah yang urus,’’tegasnya.

Semua kendala dalam pelaksanaan KSN dianggap Nazmy sebuah dinamika perjalanan yang menjadi pembelajaran.

Ia mengaku tidak pernah berpuas diri dengan prestasi yang diraih.

Meski bersyukur menjadi pelajar pertama yang mempersembahkan medali KSN untuk Nunukan bahkan Kaltara, ia merasa usahanya belum maksimal.

‘’Saat saya mendapat medali perunggu, Disdikbud Kaltara justru tahunya dari mentor yang di Yogya. Baru mereka menelepon minta bertemu, katanya akan ada reward,’’lanjutnya.

Atas raihan tersebut, Kemendikbud RI merekomendasikan nama Muhammad Nazmy Anshori sebagai salah satu pelajar yang mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studinya di kampus ternama, yaitu Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM).

‘’Masih ada waktu setahun lagi untuk memikirkan kuliah di mana nanti. Saat ini saya fokus untuk agenda Pelatnas untuk KSN berikutnya. Tapi kalau disuruh memilih, saya ingin ke UGM, saya akan mendalami bidang ekonomi di sana,"jelasnya.


Tanggapan Pemprov Kaltara

Dikonfirmasi atas minimnya perhatian Pemprov Kaltara terhadap Nazmy, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara Teguh Hendri Sutanto menjawab akan melakukan klarifikasi terkait masalah ini.

‘’Setahu saya lombanya daring, artinya kalau memang dikasih penghargaan, nantinya melalui siswa berprestasi. Kecuali kalau lomba nasionalnya tidak daring, kita fasilitasi untuk transport dan lainnya,’’jawabnya.

Teguh menjelaskan, Disdikbud Kaltara memiliki program peningkatan kompetensi siswa, di mana alokasi anggarannya dianggarkan ke sekolah masing masing yang disalurkan dengan bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOP).

Hal tersebut menjelaskan mengapa pihak sekolah diberi kewenangan penuh untuk menangani pelajarnya yang berkompetisi di ajang nasional.

‘’Reward nanti kami ajukan di Biro Kesra, ada alokasi untuk siswa berprestasi tingkat nasional. Masalah perhatian, pasti adalah perhatian. Tapi ini jadi pembelajaran kami, ke depannya Disdikbud Provinsi akan selalu support penuh. Kalau ada pembiayaan akan kami biayai sepenuhnya,’’tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/14/184216878/minim-perhatian-dan-susah-sinyal-pelajar-ini-sumbangkan-medali-ksn-pertama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke