Salin Artikel

Pencuri Uang Ratusan Juta Milik Peternak Sapi Perah Ternyata 4 Orang, 2 Pelaku Masih Buron

Kedua pelaku berinisial AI dan DW ditangkap di sebuah rumah kos di Yogyakarta pada 3 November lalu.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, aksi pencurian dengan modus pengempisan ban itu sebenarnya dijalankan empat orang.

"Dua orang lagi masih belum tertangkap dan sedang dalam perburuan. Keduanya sudah masuk daftar pencarian orang pihak kepolisian," ujar Udiyono saat ditemui Kompas.com, Jumat (12/11/2021).

Dua orang yang masih buron adalah pria berinisial R dan A.

Kronologi dan modus

Menurut Udiyono, komplotan kriminal itu berangkat dari Yogyakarta dengan tujuan Blitar beberapa hari sebelum melancarkan aksinya.

Pada Senin (25/10/2021) siang, mereka mencari sasaran di sebuah bank swasta di Wlingi, Kabupaten Blitar.

Mereka berbagi tugas, DW dan A masuk ke bank untuk mencari sasaran atau korban, yaitu nasabah yang mengambil uang.

Sementara dua pelaku lainnya, AI dan R, berada di luar untuk memasang paku di dekat ban mobil korban.

"Setelah dua pelaku yang di dalam bank menemukan sasaran, yaitu korban bernama Suprapto, mereka menghubungi lewat handphone dua rekannya yang di luar dan memastikan kendaraan yang dipakai sasaran," ujarnya.

Selanjutnya AI dan R memasang paku yang dimodifikasi di dekat ban belakang sebelah kiri dari mobil korban.

Kata Udiyono, paku tersebut ditancapkan pada bungkus rokok sehingga keberadaan paku tidak terlihat oleh korban dan posisi paku dapat berdiri dengan ujungnya yang runcing menghadap ke atas ketika diletakkan persis di dekat ban.


Begitu mobil bergerak, kata dia, paku langsung menancap pada ban dan keduanya membuntuti mobil korban menggunakan sepeda motor.

"Tapi entah bagaimana, paku itu tidak membuat angin ban langsung keluar, tapi agak pelan," jelasnya.

Dengan cara itu, kata Udiyono, ban mobil korban baru benar-benar kempis setelah meninggalkan bank.

Sekitar 1,5 kilometer dari bank itu, anak Suprapto, Disan, meminggirkan mobil di depan Pasar Wlingi setelah menyadari salah satu ban mobilnya kempis.

Ketika kedua korban sedang konsentrasi mengganti ban kiri belakang, pelaku mengambil tas ransel milik Suprapto berisi uang Rp 427 juta.

"Ambilnya dari pintu depan kanan. Jadi tidak terlihat oleh korban yang sedang memeriksa ban kiri belakang," ujarnya.

Komplotan pencuri terlatih

Menurut Udiyono, komplotan pencuri dengan modus kempis ban itu sudah terlatih.

Hal itu, kata dia, terlihat dari kerapian mereka dalam menjalankan aksinya.

Selain itu, pelaku sangat cekatan mengambil uang korban yang bahkan tidak memberi kesempatan korban melihat pelaku.

"Meskipun korban sempat mendengar suara pintu ditutup, tapi ketika korban memeriksa, korban sudah tidak melihat sosok mencurigakan," ujarnya.

Berdasarkan hasil interogasi dua pelaku yang tertangkap, diketahui komplotan itu telah menjalankan aksi kejahatan dengan modus serupa di berbagai daerah di Jawa.


Sebelumnya, peternak sapi perah asal Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Suprapto (70), menjadi korban pencurian dengan modus pengempisan ban kendaraan.

Pada Senin siang (25/10/2021) ban mobil Suprapto yang dikemudikan anaknya, Disan (43), saat dalam perjalanan pulang usai mengambil uang hasil penjualan susu tiba-tiba kempis.

Di depan Pasar Wlingi, saat Suprapto dan Disan sedang melakukan penggantian ban, terdengar suara pintu mobil menutup.

Suprapto segera memeriksa ke dalam mobil dan mendapati uang sebesar Rp 427 juta yang diletakkan di dalam tas ransel sudah hilang. Uang itu tak cuma milik Suprapto, tapi juga 200 peternak sapi perah di desanya.

Kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021), Suprapto mengatakan uang sebesar itu merupakan hasil penjualan susu yang dikumpulkan dari sekitar 200 peternak selama dua pekan.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/12/134338578/pencuri-uang-ratusan-juta-milik-peternak-sapi-perah-ternyata-4-orang-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke