Salin Artikel

Gelar Aksi Damai di Surabaya, Pengungsi Afghanistan Minta Segera Dipindahkan

Mereka menggelar sejumlah spanduk berisi tulisan seperti "Refugees are human", "We are tired of unlimited waiting" hingga "Kami minta resettlement".

Para pengungsi mendesak pemerintah agar mengirim mereka ke negara ketiga. Para pengungsi mengaku lelah dan bosan menunggu sejak 2012 atau hampir 10 tahun di Indonesia yang merupakan negara transit.

"Kami sudah 11 tahun berada di Indonesia, namun belum mendapat keputusan kapan segera berangkat, kami lelah, kami bosan," kata Alif selaku perwakilan pengunjuk rasa maupun penerjemah bahasa dari kelompok pengunjuk rasa, Kamis.

Sejak 2011, kata Alif, pengungsi juga telah menyuarakan aspirasi ke Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

"Mereka hanya mengumbar janji akan segera memindah, tapi sampai 10 tahun belum terlaksana. Indonesia ini kan hanya negara transit," jelasnya.

Akhir-akhir ini, para pengungsi khususnya dari Afghanistan merasa cemas melihat situasi politik di negara asalnya.

"Kami yakin bahwa sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mencari perhatian negara donor agar mereka dapat membantu kami," ucapnya.

Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim Jaya Saputra yang menemui pengungsi berjanji menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat dan stakeholder terkait.

"Kami tampung aspirasi pengungsi dan akan menyampaikan kepada pemerintah pusat dan pihak terkait. Kami di sini hanya fasilitator. Bukan porsi kami untuk mengambil kebijakan," jelasnya.

Saat ini menurut dia, ada 396 pengungsi internasional dari 14 negara yang tinggal di wilayah Jawa Timur. Sebanyak 283 orang di antaranya berasal dari Afghanistan.

Mereka tinggal di Pusat Akomodasi Puspa Agro, dan Pusat Akomodasi Green Bamboo Kabupaten Sidoarjo. Sebagian dari mereka juga ada yang mengungsi secara mandiri.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/11/124842178/gelar-aksi-damai-di-surabaya-pengungsi-afghanistan-minta-segera-dipindahkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke