Salin Artikel

Cara Warga Kediri Peringati Hari Pahlawan, Perbaiki Sumber Mata Air hingga Aksi Cium Tanah

Mereka melakukan kegiatan yang bermuara pada penguatan isu penyelamatan lingkungan hingga pendidikan karakter.

Mereka adalah gabungan berbagai komunitas relawan yang menanam ratusan pohon berbagai jenis di wilayah resapan air Sumber Papringan Desa Sugihwaras.

"Selain itu juga pembersihan sampah di kawasan wisata Gunung Kelud," ujar Ari Purnomo Adi, salah satu relawan dalam aksi tersebut, Rabu (10/11/2021).

Penanaman ratusan pohon itu, kata Ari, bertujuan memperkuat wilayah resapan sehingga air hujan tidak langsung mengalir ke hulu.

Air hasil resapan di dalam tanah itu nantinya juga berfungsi untuk memperkuat sumber mata air pada permukaan tanah yang lebih rendah.

Dengan adanya resapan yang bagus itu, kata Ari, diharapkan dapat melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir bandang maupun tanah longsor.

"Bencana alam yang merenggut nyawa maupun harta itu sebenarnya bisa dicegah, dengan mitigasi yang bagus," kata relawan yang berlatar belakang profesi dokter ini.

Sehingga, momentum Hari Pahlawan ini menurutnya bisa menjadi pelecut, bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan, termasuk pahlawan lingkungan.

"Pahlawan lingkungan juga bisa menyelamatkan nyawa, yaitu dengan mencegah terjadinya bencana," jelasnya.

Selanjutnya adalah kegiatan yang digelar masyarakat di rumah masa kecil Bung Karno atau disebut Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno di Desa Pojok, Kecamatan Wates.

Elemen masyarakat yang terdiri dari kelompok pemuda, pemuka lintas agama, hingga masyarakat umum itu mengelar berbagai kegiatan. Salah satunya aksi teatrikal serangan 10 November.

Pada teatrikal itu adegan puncaknya adalah tiarap lalu mencium tanah. Selain dilakukan peserta teatrikal, aksi itu juga diikuti seluruh penonton.

Dalam kesempatan lain, para peserta juga diajak menuliskan kata-kata motivasi "saya pejuang bangsa dan NKRI" lalu dibaca dengan keras.


Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Kushartono mengatakan, kegiatan tersebut merupakan penguatan pendidikan karakter untuk mempertebal rasa cinta tanah air.

Ia mengacu pada sebuah metode pembelajaran bahwa suatu ilmu tidak hanya sekadar didengar, tetapi harus dipraktikkan.

"Tiarap dan mencium tanah ibu pertiwi agar mempunyai pengalaman dan merasakan bagaimana 10 November berlangsung," ujarnya.

Selanjutnya adalah kegiatan yang dilakukan para pelajar Sekolah Dasar Islam Nahdlatul Ulama (SDI NU) Pare.

Para pelajar itu diajak mengenal para pahlawan dengan cara berziarah ke Taman Makam Pahlawan Canda Bhirawa.

Selain tabur bunga dan doa bersama, dalam sebuah sesi mereka juga diajak berkontemplasi mengenang jasa-jasa para pahlawan maupun nilai-nilai kepahlawanan.

"Agar anak-anak bisa meneladani sikap-sikap kepahlawanan dan semakin tumbuh rasa cinta tanah air," ujar Siti Ulifah, Kepala Sekolah SDI NU.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/10/154216678/cara-warga-kediri-peringati-hari-pahlawan-perbaiki-sumber-mata-air-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke