Salin Artikel

Tinjau Banjir di Gresik, Wagub Emil Dardak Sebut Normalisasi Kali Lamong Dilakukan Bertahap

Emil mengatakan, banjir akibat luapan air Kali Lamong memang rutin terjadi setiap musim hujan. Namun, banjir kali ini cukup parah.

Terlebih, dari informasi yang didapat Emil, banjir tahun ini membuat banyak tanggul penahan air Kali Lamong jebol.

Normalisasi dan penanganan Kali Lamong, kata Emil, sudah menjadi perhatian pemerintah dari tingkat daerah hingga pusat. Kajian sudah dilakukan, termasuk agenda normalisasi untuk meminimalkan bencana banjir tahunan akibat luapan air Kali Lamong.

Selain pengerukan sedimentasi, kata Emil, berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan tim ahli dibutuhkan pelebaran di beberapa titik aliran Kali Lamong. Pembangunan tanggul penahan air, serta tempat untuk penampungan air alias bozem.

"Sudah mulai dikerjakan, namun tentunya secara bertahap. Akan tetapi, ada badai La Nina yang memicu cuaca ekstrem hujan lebat dengan intensitas tinggi. Akhirnya keburu banjir, diperparah lagi ada 13 tanggul yang jebol," ujar Emil di Desa Cermen, Senin (8/11/2021).

Untuk 13 tanggul penahan air yang jebol, sembilan berada pada aliran Kali Lamong di Desa Cermen.

Sementara empat tanggul lainnya berada di aliran Kali Lamong di Kecamatan Benjeng, termasuk dua tanggul di wilayah Desa Bengkelo Lor.

Emil menjelaskan, pemerintah mulai membangun tanggul penahan air Kali Lamong di Desa Jono dan Tambakberas di Kecamatan Cerme, serta wilayah Surabaya. Sedangkan agenda normalisasi, sudah mulai dilakukan sejak awal Oktober 2021.

"Pemerintah daerah, dalam hal ini sudah berupaya melakukan tugasnya. Langkah-langkah yang sudah on the track ini, harus terus dilakukan," tutur Emil.

Emil berharap, semua pihak dapat berkolaborasi dalam penanganan Kali Lamong, sehingga dapat meraih tujuan yang diharapkan.

Sementara tindakan yang dinilai perlu dilakukan penanganan segera adalah, perbaikan tanggul penahan air yang jebol. Karena dikhawatirkan bakal banjir saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi.

"Untuk saat ini, alat berat yang dimiliki Jawa Timur masih dipakai di Batu-Malang (pasca banjir bandang). Tetapi, akan segera kita carikan solusi untuk membantu menangani," kata Emil.

Dalam kesempatan sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Endoong Wahyukuncoro mengatakan, sebanyak 17 alat berat sudah di tempatkan di sepanjang aliran Kali Lamong, mulai dari Kecamatan Balongpanggang hingga Cerme.

Belasan ekskavator tersebut, selain dari DPUTR Gresik, juga ada yang disewa dari rekanan. Termasuk, dua ekskavator bantuan dari Pemkab Surabaya, yang ditempatkan di sekitar Jembatan Morowudi, Cerme.

"Dapat pinjaman dua ekskavator dari Surabaya, penempatan semua di morowudi. Total semuanya ada 17 ekskavator," ucap Endoong.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/08/212339678/tinjau-banjir-di-gresik-wagub-emil-dardak-sebut-normalisasi-kali-lamong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke